Kacamata itu konon dirancang untuk membantu pemakaianya mendapatkan pencerahan dan menangkal kejahatan. Karena itulah, Edward Gibbs, selaku ketua Sotheby’s di kawasan Timur Tengah dan India, pun mengatakan bahwa kacamata tersebut adalah salah satu contoh barang yang sangat langka dari kerajinan perhiasan Mughal.
“Sejauh yang kami tahu, tidak ada lagi barang yang seperti ini,” papar Edward Gibbs.
Edward Gibbs melanjutkan, kelangkaan kacamata ini berkaitan dengan ukuran lensa batu permata mereka. Lensa pada sepasang kacamata bernama ‘Halo of Light’ misalnya, diyakini telah dipahat dari satu berlian 200 karat yang ditemukan di Golconda. Golconda sendiri merupakan sebuah wilayah yang ada di negara Andhra Pradesh dan Telangana, India.
“Berlian diasosiasikan dengan ‘cahaya surgawi’ dan ‘pencerahan’ dalam masyarakat India. Sementara itu, hijau adalah warna yang erat dikaitkan dengan surga, keselamatan, dan kehidupan abadi dalam Islam, agama yang dianut oleh para penguasa Mughal,” tambah Gibbs.
Namun, sebelum dilelang pada Oktober mendatang, kacamata antik ini akan terlebih dahulu dipamerkan ke publik di beberapa kota, seperti New York, Hong Kong, dan London. Khusus untuk di New York, kacamata itu akan dipajang di showroom Sotheby’s pada 17 hingga 19 September mendatang.