Gegara Turki Wajibkan Vaksin COVID-19 untuk Beraktivitas Ribuan Warga Demo

Internasional057 views

Inionline.id – Pemerintah Turki didemo Lebih dari 2.000 warganya di Istanbul pada Sabtu (12/9) waktu setempat. Mereka menentang aturan terkait pandemi COVID-19, seperti kewajiban vaksinasi, tes hingga penggunaan masker yang sedang digalakkan pemerintah.

Seperti dilansir Reuters, Minggu (12/9/2021) dalam protes terbesar di Turki tersebut, kebanyakan para pendemo tak menggunakan masker. Mereka juga terus meneriakkan slogan-slogan, memegang bendera Turki dan spanduk serta menyanyikan lagu-lagu untuk membela apa yang mereka sebut sebagai hak-hak individu, seperti yang digemakan para demonstran anti-vaksin di beberapa negara lain.

“Pandemi ini terus berlanjut dengan semakin banyak pembatasan pada kebebasan kita dan tidak ada habisnya,” kata seorang software developer, Erdem Boz (40). “Masker, vaksin, tes PCR semuanya menjadi wajib. Kami di sini untuk menyuarakan ketidakpuasan kami dengan ini.” protesnya.

Diketahui pemerintah Turki mulai mewajibkan masyarakat untuk menyertakan bukti vaksinasi atau tes negatif COVID-19 untuk semua penumpang pesawat antarkota, bus, dan kereta api, serta bagi mereka yang menghadiri acara besar seperti konser maupun pertunjukan teater.

Semua pegawai sekolah yang belum divaksin diharuskan mengikuti tes PCR dua kali seminggu. Sementara itu, Turki juga mewajibkan penggunaan masker dan menjaga jarak di tempat umum.

Sekitar 64% orang Turki kini telah menerima dua dosis vaksin COVID-19, berkat program nasional yang telah memberikan lebih dari 100 juta suntikan. Meski begitu, sekitar 23.000-an kasus baru COVID-19 masih bertambah setiap hari.

Kasus yang masih tinggi membuat pemerintah ambil langkah. Menteri Kesehatan Turki, Fahrettin Koca, mendorong warganya untuk segera divaksinasi. “Vaksin adalah solusi terakhir! Aturan sangat diperlukan,” imbuhnya dalam cuitan Twitter.

Di distrik Maltepe, Istanbul, para pengunjuk rasa diketahui telah mendapatkan izin untuk turun ke jalan. Meski bahkan tidak diharuskan menunjukkan bukti vaksinasi atau tes negatif, bahkan petugas kepolisian tidak ikut campur tangan dalam protes tersebut.

“Kami menentang semua aturan ini,” kata Aynur Buyruk Bilen, yang menyebut dirinya adalah bagian dari Gerakan Perlawanan Plandemi. “Saya pikir vaksinnya belum lengkap, dan itu adalah cairan eksperimental.”

Aksi menolak aturan pemerintah ini juga digaungkan di media sosial. Tagar “Maltepe ada di mana-mana, perlawanan ada di mana-mana” berada di urutan teratas trending Twitter di Turki.