Inionline.id – Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan perusahaan pelat merah membina 204.609 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia. Hal itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk menciptakan pemerataan ekonomi.
“Begitu masuk ke BUMN saya memiliki kebanggaan tersendiri karena BUMN ini membina 204.609 UMKM, yang selama ini saya di swasta paling satu perusahaan bisa membina 2-3 UMKM,” ujar Erick dalam seminar daring Career Talk UI 2021 di Jakarta, Sabtu, seperti dikutip dari Antara.
Erick mencontohkan beberapa program BUMN yang menggandeng pengusaha kecil daerah. Misalnya program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dari PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM.
Kemudian, program ‘SPBU mini’ melalui pembangunan Pertashop di 10.000 titik. Itu semua bekerja sama dengan pengusaha serta masyarakat daerah dengan pendanaan yang disiapkan.
“Latar belakang saya awalnya hanya media dan olahraga, namun sekarang dengan saya menjadi menteri maka saya punya wawasan melihat seluruh sistem dari berbagai aspek dan mengerti di segala bidang,” ujarnya.
Erick mengungkapkan, selain menggandeng UMKM, BUMN juga berkontribusi kepada negara sebesar Rp3.295 triliun selama 10 tahun terakhir. Kontribusi itu terdiri dari pajak, dividen dan lain-lain.
“Lalu ini yang terpenting juga di era kami, kami ingin memastikan bahwa pemerataan dan keseimbangan ekonomi terjadi, jangan yang besar makin besar sedangkan yang kecil makin kecil,” katanya.
Sebelumnya, Erick memastikan pihaknya akan dekat dengan program UMKM yang menopang perekonomian Indonesia.
Untuk itu, Kementerian BUMN melakukan transformasi yang diawali dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) agar antar BUMN saling membuka diri. Hasilnya, sudah terjadi konsolidasi 43 perusahaan dari 12 kluster BUMN.
