Tentara Amerika Serikat Akan Tetap di Afghanistan Hingga Semua Warga Dievakuasi

Internasional057 views

Inionline.id – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, menyatakan berkomitmen membiarkan tentara AS tetap di Afghanistan hingga semua warga AS yang ada di negara itu dievakuasi. Bahkan jika hal ini berarti mempertahankan kehadiran militer AS di Afghanistan melampaui batas waktu penarikan pada 31 Agustus mendatang.

Kamis (19/8/2021), penegasan itu disampaikan Biden saat ditanya soal bagaimana pemerintah akan membantu warga AS yang masih berada di Afghanistan setelah 31 Agustus.

“Jika ada warga Amerika tersisa, kita akan tetap tinggal hingga kita mengevakuasi mereka semua,” tegas Biden dalam wawancara pada Rabu (18/8) waktu setempat.

Biden menuai kritikan tajam untuk caranya menangani penarikan tentara AS, yang dalam beberapa hari terakhir didominasi situasi kacau di dalam dan sekitar bandara Kabul dengan banyak orang yang putus asa berupaya menaiki pesawat demi meninggalkan Afghanistan.

Dia membela keputusannya, dengan menyatakan bahwa persoalan semacam itu tidak bisa dihindari saat mengakhiri keterlibatan AS selama 20 tahun di sana.

“Gagasan bahwa, entah bagaimana, ada cara untuk keluar tanpa kekacauan yang terjadi, saya tidak tahu bagaimana itu bisa terjadi,” ucap Biden.

Diketahui bahwa sekitar 15.000 warga AS kini masih ada di Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan pada Minggu (15/8) waktu setempat. Biden menegaskan bahwa AS akan mengerahkan ‘segala daya upaya’ untuk mengevakuasi warga AS dan sekutu-sekutu AS dari Afghanistan.

Ditambahkan Biden bahwa Taliban mau bekerja sama untuk saat ini dalam membantu proses evakuasi warga AS, namun ‘mengalami kesulitan’ dalam mengevakuasi warga-warga Afghanistan yang pernah berperan dalam misi militer AS di sana.

Ribuan tentara AS dikerahkan ke bandara Kabul sejak Sabtu (14/8) lalu untuk mengamankan proses evakuasi para diplomat dan warga AS, juga warga Afghanistan yang akan direlokasi ke AS.

Proses evakuasi diwarnai kekacauan ketika banyak warga Afghanistan membanjiri landasan bandara dan nekat bergelantungan pada pesawat militer AS agar bisa meninggalkan negara itu juga menghindari Taliban yang kepemimpinannya dikenal sarat kekerasan.