Sektor Perumahan Tetap Tumbuh saat Pandemi, Ini Rahasianya

Inionline.id – Pertumbuhan sektor perumahan dan real estate pada kuartal II 2021 naik 2,82% secara year on year. Angka realisasi ini lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal II 2020 sebesar 2,32% dan kuartal IV 2020 1,25%.

Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Haru Koesmahargyo mengungkapkan ada beberapa faktor yang mendorong pertumbuhan sektor perumahan ini.

Misalnya regulasi, subsidi dan stimulus dari pemerintah seperti dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), Kementerian Keuangan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berupa penurunan beban risiko ATMR, pelonggaran LTV, insentif pajak sampai subsidi bunga.

Menurut Haru kebijakan-kebijakan tersebut membuat sektor perumahan mencatatkan pertumbuhan positif sepanjang pandemi. “Meskipun pertumbuhan total kredit sektor perbankan sempat mengalami kontraksi. Hal ini menunjukkan optimisme bahwa sektor perumahan akan terus tumbuh, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional,” kata dia, (6/8/2021).

Karena itu mengukur pertumbuhan sektor perumahan, BTN memiliki indeks yang disebut BTN House Price Index (HPI). Hal ini merupakan indikator perubahan harga rumah yang didapatkan dari transaksi riil di lapangan yang terjadi di kantor cabang BTN di 284 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.

Pada kuartal II 2021 dia menyebut harga rumah secara nasional menunjukkan angka yang relatif stabil sebesar 5,02% secara yoy terutama didorong oleh kenaikan signifikan dari HPI rumah tipe 70 m2 sebesar 6,08%.

Haru mengatakan dari pertumbuhan tersebut BTN akan terus menjajaki peluang-peluang bisnis yang berpotensi besar seperti peluasan bisnis KPR melalui kerja sama instansi pemerintah, juga swasta diantaranya dengan BP Tapera, lalu TNI Angkatan Darat dan lainnya.

Dia menambahkan dengan peningkatan tersebut BTN yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan terus stabil. Maka itu hingga akhir tahun ini BTN menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 7% terutama yang didorong oleh KPR Subsidi.

“Sekitar 90% penyaluran kredit BTN dikontribusi dari KPR Subsidi dan kami menargetkan dapat menyalurkan KPR Subsidi sebanyak 200 ribu sampai 240 ribu unit rumah per tahun untuk menekan backlog perumahan,” ucapnya.

Kemudian Ketua Himbara Sunarso menghimbau semua pihak untuk dapat menjaga dan mempertahankan momentum pertumbuhan ekonomi ini dengan menjalankan protokol kesehatan secara disiplin dan mendukung pemerintah dalam mempercepat tercapainya herd immunity. Tak kalah penting menurutnya pentingnya tetap menjaga sinergitas pada pemangku kepentingan industri keuangan dan perbankan nasional.

“Penting untuk menjaga orkestra yang baik ini dari seluruh stakeholder untuk mendukung dan menjalankan kebijakan dari OJK, BI, Kemenkeu agar momentum pertumbuhan ekonomi ini terus berlangsung,” jelas dia.