Reses di Margajaya Bogor, Iwan Suryawan Serap Aspirasi Bidang Pendidikan

Antar Daerah057 views

Bogor, Inionline.id – Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan menggelar reses di Gang PSW, Kelurahan Margajaya, Kota Bogor, Senin (09/08/2021).

Dalam acara tersebut, Iwan Suryawan sama sekali tidak membuat kerumunan, dirinya hanya mengundang Ketua RW 06, Sopian, dan tokoh masyarakat setempat, Tuti Sumiati.

Sopian mengungkapkan, dirinya memiliki keresahan terkait kualitas sumber daya manusia (sdm) yang menjadi tenaga pengajar di Kota Bogor.

“Perkara di Komisi V yang utama saya memang memiliki banyak unek-unek jujur saja didunia pendidikan ini memang saya terakhir kemarin terutama memang adanya di anak saya, memang cara mengajar itu khususnya di SMA, jika SMP mungkin saya sering berkomunikasi dengan Disdik Kota Bogor, kita sering berkomunikasi tapi jika SMA juga sama mungkin bisa dengan abah Iwan, tujuan abah mungkin masuk di DPRD tidak lain hanya untuk kebaikan sebagai jembatan bagi masyarakat, intinya mencari solusi bagaimana baiknya masyarakat ini berkehidupan dengan layak,” papar Sopian.

Memang jika di SMA mungkin begini, saya merasa prihatin dengan SDM yang ada di pengajar, itu yang harus diperhatikan oleh abah, memang ada perbedaan jika PNS itu setelah masuk PNS dia cara mengajarnya merangkul anak-anak dengan baik berbeda dengan yang honor, jika yang honor main sikat saja bagaimana nanti, jadi tidak ada motivasi memperbaiki anak, saya sangat prihatin, sebab kemarin saya beri masukan, disini sebelum belajar kita mengadakan shalat duha terlebih dahulu, sampai saya tanya berapa persen yang non-islam disini kata dia satu angkatan terdapat 1 sampai 2 orang hampir 100% islam, mestinya bisa dijalankan tapi sampai sekarang tidak dijalankan,” tukas Sopian.

Menanggapi hal ini, Iwan Suryawan mengatakan bahwa memang pekerjaan rumah hampir disemua dinas, apalagi masalah pendidikan harus memperhatikan masalah kualitas SDM pengajar dan SDM pendidikan yang lebih baik lagi, karena hal ini menyangkut pembangunan karakter tidak hanya disisi akademi saja tetapi juga karakter anak didik yang menjadi penting.

“Apalagi sekarang dengan kondisi interaksi dengan gadget dengan media yang begitu kental siswa ini ada PR besar bagi kita bagaimana membangun karakter siswa ini akan terjadi lagi, oleh sebab itu kehadiran guru yang memiliki pemahaman terakait dengan psikologi anak dan psikologi bagaimana mengajar itu sudah sangat dibutuhkan terutama dalam melakukan pendampingan kepada anak-anak yang melakukan belajar jarak jauh ini,” kata Iwan.

Menurutnya, yang terpenting adalah bagaimana setiap KCD mampu melakukan perencanaan sesuai dengan kebutuhan wilayah kerjanya hingga apa yang dilakukan dan direncanakan masuk kedalam program dan anggaran didalam KCD tersebut yang terdesentralisasi itu, jadi tidak hanya memindahkan yang tadinya program rutin tetapi juga ada program-program inovasi untuk melakukan pembangunan SDM pendidikan diwilayah KCD tersebut.