Memantau Vaksinasi Siswa, Jokowi Minta Kejar demi Herd Immunity

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo meminta percepatan vaksinasi pelajar untuk mempercepat pencapaian kekebalan komunal atau herd immunity.

Hal itu dikatakannya saat meninjau kegiatan vaksinasi yang digelar di Taman Cappelen, Kebun Raya Bogor, hari ini Sabtu (28/8). Kegiatan ini diperuntukkan bakal para pelajar usia 12 hingga 18 tahun serta menyasar sekitar 1.250 peserta dan terbagi dalam beberapa sesi.

Di lain tempat, kegiatan vaksinasi serupa juga dilaksanakan serentak di sejumlah wilayah lain dengan total peserta mencapai 16.279 orang, dengan rincian di Jawa Barat menyasar 14.429 pelajar dan di Banten 1.850 pelajar.

Pada kesempatan itu Jokowi sempat berbincang dengan beberapa perwakilan di Jawa Barat dan Banten melalui konferensi video. Jokowi sempat bertanya terkait total peserta vaksinasi dan kecukupan stok vaksin yang tersedia di setiap daerah tersebut.

Ia juga meminta kegiatan vaksinasi terus dilaksanakan agar kekebalan komunal di masyarakat dapat tercapai secepatnya.

Sejumlah lokasi vaksinasi yang disapa Jokowi antara lain Kota Cirebon, Kota Tasikmalaya, Kota Cilegon, dan Kabupaten Garut.

“Bagus, dikejar terus. Segera diselesaikan agar bisa segera dicapai kekebalan komunal dan kalau ada kekurangan vaksin segera sampaikan ke gubernur atau langsung ke menteri, sehingga semuanya bisa segera cepat rampung, cepat selesai vaksinasinya,” ujar Jokowi mengutip keterangan tertulis Sekretarian Presiden.

Pada kesempatan tersebut Jokowi juga sempat bertanya mengenai ketersediaan fasilitas isolasi terpusat (isoter) dan tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit di daerah-daerah tersebut.

Berdasarkan data Satgas Covid-19, capaian vaksinasi dosis pertama secara nasional adalah 61.222.258 warga, dan dosis kedua ialah 34.702.841 dari total target 208.265.720 orang.

Vaksinasi sendiri diketahui bukan syarat pembelajaran tatap muka di sekolah dari pemerintah pusat. Meski demikian, sejumlah pemerintah daerah berhati-hati membuka sekolah demi mencegah lonjakan baru kasus Covid-19.

Atas sikap hati-hati sejumlah pemda itu, Mendikbudristek Nadiem Makarim melaporkannya ke DPR.