Densus 88 Ungkap Pengumpulan Dana Kelompok Teroris JI Mencapai Rp 124 M

Inionline.id – Tim Densus 88 Antiteror Polri mengungkap adanya pendanaan ke kelompok jaringan teroris Jamaah Islamiyah (JI). Dana yang terkumpul sejak 2014 bernilai lebih dari Rp 124 miliar.

“Total aliran dana yang dikumpulkan oleh beberapa yayasan dan masyarakat mencapai Rp 124 miliar lebih,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono dalam keterangan tertulis, Jumat (20/8/2021).

Dana tersebut bersumber dari sumbangan masyarakat maupun beberapa perusahaan logistik yang dikumpulkan sejumlah yayasan yang merupakan sayap organisasi JI, salah satunya Syam Organizer. Dari Rp 124 miliar dana yang terkumpul, baru Rp 1,2 miliar yang dialirkan ke JI.

Adapun rincian dana tersebut sebagian besar berasal dari pembelian lahan senilai Rp 16,814 miliar. Kemudian, dana lainnya juga didapat dari perusahaan logistik PT SM senilai Rp 370 juta.

Selain itu, ada juga dana dari Syam Organizer senilai Rp 1,9 miliar. Sebelumnya, Polri telah mengungkapkan bahwa Syam Organizer merupakan yayasan amal kelompok JI yang bergerak dalam penggalangan dana.

Selanjutnya, ada dari perusahaan logistik PT SJA, yang memberikan dana sebesar Rp 67 juta. Kemudian, ditemukan aliran dana yang mengalir dari BM ABA senilai Rp 1,2 miliar.

“Dana Rp 1,2 miliar berdasarkan dua rekening yang berbeda, yaitu FS dan RB,” jelas Argo.

Selain dana dari yayasan dan perusahaan logistik, JI juga mendapatkan dana dari BM ABA senilai lebih dari Rp 104 M.

Dana tersebut kemudian digunakan oleh JI untuk membeli sebidang lahan senilai Rp 16,814 miliar di Pulau Kangean, Jawa Timur. Sebagian lagi digunakan untuk dana operasional.

Laporan PPATK

Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) menemukan 4.093 laporan terkait aliran dana terkait kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI). Laporan tersebut diketahui sejak 2016 hingga 2021.

“Jadi sejauh ini PPATK sudah menerima informasi terkait informasi laporan transaksi keuangan ini yang disebut dengan berhubungan dengan kegiatan yang diduga dengan terorisme ini sejumlah 4.093 laporan itu dari 2016 sampai 2021,” kata Ivan Yustiavandana, Deputi Bidang Pemberantasan PPATK, dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/8/2021).

Dari ribuan laporan tersebut, kemudian PPATK menyampaikan hasil analisisnya ke Polri dan BIN. Kemudian, sebanyak 207 laporan dari hasil analisis itulah yang ditelusuri lebih lanjut oleh pihak Polri dan BIN.

“Dari hasil itulah kemudian bisa ditelusuri seperti Kadiv Humas sampaikan pendanaannya,” kata Ivan.

Yayasan Amal JI Syam Organizer

Sebelumnya, Polri mengungkap adanya pendanaan yayasan amal Syam Organizer. Syam Organizer merupakan yayasan amal yang berbadan hukum, yang diduga terafiliasi dengan kelompok JI.

“Kami sampaikan bahwa Syam Organizer merupakan yayasan amal milik organisasi Jamaah Islamiyah yang berkantor pusat di Yogyakarta. Tujuan pembentukan Syam Organizer tersebut untuk menggalang dana dengan tujuan untuk menarik simpati masyarakat melalui program kemanusiaan,” ujar Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Ahmad Ramadhan dalam jumpa pers di kantornya, Jakarta Selatan (Jaksel), Senin (16/8).

Ramadhan mengatakan Syam Organizer sengaja melakukan penggalangan dana dengan embel-embel program kemanusiaan untuk menghindari kecurigaan aparat. Contohnya, proyek air bersih untuk Palestina dan Suriah.

“Kemudian yang kedua, menghindari kecurigaan dari aparat. Yang ketiga dapat bergerak secara leluasa dalam melakukan penggalangan dana sehingga mendapat dana yang maksimal. Bentuk penggalangan dana Syam Organizer (SO), yang pertama ‘Water for Syam’ dengan cara dropping air bersih ke Palestina dan memiliki tiga sumur air di Suriah,” jelasnya.

“Kemudian ‘Save Children Outcome di Suriah dan Palestina, kemudian ‘Winter Aid Project’, memberikan kayu bakar, jaket, dan membangun rumah-rumah di Suriah. Kemudian Qurban Peduli Syam, Ramadhan Peduli Syam, Syam Bread Factory, kemudian Emergency Release, kemudian Syam Productive Assistance,” sambung Ramadhan.

Penggalangan dana yang dilakukan Yayasan Syam Organizer ini di antaranya dengan menyebarkan ribuan celengan dan kotak amal. Ada juga dana yang dikumpulkan dari jemaah tablig akbar.