Deklarasi Pemerintah Baru Taliban Menunggu Semua Tentara AS Angkat Kaki

Internasional157 views

Inionline.id – Kelompok Taliban belum juga mendeklarasikan pemerintah baru setelah menguasai Afghanistan. Mereka beralasan akan menunggu sampai Amerika Serikat (AS) angkat kaki sepenuhnya dari Afghanistan.

Selasa (24/8/2021), hal tersebut disampaikan oleh dua sumber Taliban kepada AFP pada Senin (23/8) waktu setempat. Pihak Taliban memastikan tidak akan umumkan susunan pemerintahannya jika masih ada tentara AS di negara yang mereka kuasai.

“Telah diputuskan bahwa pembentukan pemerintahan dan kabinet tidak akan diumumkan selama masih ada satupun tentara AS di Afghanistan,” ungkap seorang sumber Taliban.

Informasi itu dikonfirmasi oleh sumber kedua Taliban.

Sesungguhnya batas waktu untuk proses evakuasi warga hingga tentara AS dari Afghanistan ditetapkan sampai 31 Agustus. Meskipun demikian, pihak pemerintah AS merasa waktu hingga akhir bulan ini terlalu sebentar untuk mengevakuasi begitu banyak orang.

Terlebih lagi AS telah mengerahkan tambahan 6.000 tentara untuk mengamankan proses evakuasi di bandara Kabul. Seorang pejabat Pentagon menyatakan setidaknya dibutuhkan waktu beberapa hari untuk menuntaskan evakuasi dan memulangkan tentara-tentara AS usai menyelesaikan tugas di bandara Kabul.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden berada di bawah tekanan dari berbagai pihak untuk memperpanjang batas waktu penarikan tentara AS itu.

Taliban Ancam AS

Namun demikian keinginan untuk perpanjangan batas waktu evakuasi itu terkendala oleh pihak Taliban. Kelompok Taliban sendiri mengancam ‘red line’ jika AS dan sekutunya memutuskan memperpanjang kehadiran pasukan militer mereka hingga melampaui batas waktu pekan depan.

“Anda bisa menyebutnya red line. Jika AS atau Inggris mengupayakan waktu tambahan untuk melanjutkan evakuasi — jawabannya tidak. Atau akan ada konsekuensinya,” tegas juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, kepada Sky News.

Shaheen juga menyebut bahwa kehadiran pasukan asing di luar tenggat waktu yang disepakati akan sama saja ‘memperpanjang pendudukan’.

16 Ribu Orang Dievakuasi oleh AS

Pemerintah Amerika Serikat terus mengupayakan evakuasi menyeluruh pihaknya dari Amerika Serikat. Yang terbaru, Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon) menyebut sekitar 16.000 orang sudah dievakuasi dalam 24 jam terakhir dari Bandara Kabul, Afghanistan.

Jenderal Hank Taylor mengatakan sebanyak 61 penerbangan militer, komersial dan charter yang melibatkan sejumlah negara terbang keluar dari Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul dalam 24 jam hingga pukul 03.00, Senin pagi (07.00 GMT). Pesawat itu membawa orang-orang yang melarikan diri setelah Taliban menguasai Afghanistan.

Taylor mengatakan dari total yang dievakuasi hari itu, 11.000 dibawa keluar oleh operasi pengangkutan udara militer AS.

Dengan jumlah tersebut, total orang yang sudah dievakuasi dari Afghanistan sejak Juli dengan penerbangan AS telah mencapai 42.000. Dengan 37.000 di antaranya diangkut sejak operasi pengangkutan udara yang intens dimulai pada 14 Agustus ketika Taliban merebut Kabul.

Jumlah tersebut dilaporkan termasuk “beberapa ribu” warga negara AS, dan ribuan warga Afghanistan yang bekerja untuk pasukan AS, yang telah mengajukan atau menerima visa imigran khusus.

Selain itu ada pula warga Afghanistan yang dianggap berisiko terhadap serangan Taliban karena pekerjaan mereka di organisasi non-pemerintah, media, dan pekerjaan lainnya. Hal itu diungkapkan oleh juru bicara Pentagon, John Kirby.