Corona Melonjak, China Membatasi Perjalanan ke Luar Negeri

Internasional557 views

Inionline.id – Otoritas China memperketat pembatasan perjalanan ke luar negeri bagi warganya sebagai upaya mengatasi lonjakan kasus virus Corona (COVID-19) beberapa waktu terakhir. Pembatasan perjalanan diterapkan setelah negara ini mencetak rekor lonjakan tertinggi sejak Januari lalu.

Kamis (5/8/2021), otoritas imigrasi China mengumumkan pada Rabu (4/8) waktu setempat bahwa pihaknya akan berhenti menerbitkan paspor biasa dan dokumen-dokumen lainnya yang dibutuhkan untuk pergi ke luar negeri bagi kasus-kasus ‘non-esensial’ dan ‘non-darurat’.

Kendati demikian, langkah ini bukan berarti melarang warga China untuk bepergian ke luar negeri.

Seorang pejabat imigrasi China, Liu Haitao, menuturkan dalam konferensi pers bahwa orang-orang yang ‘memiliki kebutuhan nyata untuk belajar di luar negeri, pekerjaan dan urusan bisnis’ masih bisa mendapatkan dokumen mereka setelah diverifikasi.

Di bawah pengetatan ini, para awak asing pada ratusan kapal telah dicegah untuk turun dari kapal dan berganti giliran kerja di pelabuhan-pelabuhan China.

Ditambahkan Kementerian Transportasi dalam konferensi pers yang sama bahwa pemerintah pusat China telah memerintahkan otoritas-otoritas daerah untuk menangguhkan layanan transportasi umum dan layanan taksi yang keluar-masuk area-area yang kini dilanda wabah baru Corona.

Sebagai upaya menangkal meluasnya wabah baru Corona yang disebabkan varian Delta yang mudah menular, otoritas China menerapkan pembatasan pergerakan secara besar-besaran untuk warganya. Penangguhan layanan transportasi dan perintah tetap di rumah diberlakukan di sejumlah kota dan wilayah.

Sejumlah kompleks permukiman yang berisiko tinggi untuk penularan Corona, tujuan wisata dan tempat hiburan setempat ditutup sementara.

China sebelumnya membanggakan kesuksesan dalam menekan kasus Corona di wilayahnya, dengan menerapkan lockdown ketat pada tahap-tahap awal dan memperketat kontrol perbatasan. Namun program tes massal yang dilakukan setelah kemunculan wabah baru beberapa waktu terakhir mengungkap varian Delta telah menyebar luas di negara ini.

Wabah terbaru yang dipicu varian Delta mengancam pemulihan ekonomi dan kembalinya kehidupan normal di China, dengan nyaris 500 kasus penularan lokal dilaporkan sejak pertengahan Juli.

Pemerintah lokal melakukan tes Corona massal dan menerapkan lockdown terhadap jutaan warga sebagai langkah menangkal penyebaran cepat varian Delta. Pada Rabu (4/8) waktu setempat, China melaporkan 71 kasus penularan lokal dalam sehari — yang mencetak rekor sebagai lonjakan tertinggi sejak Januari.

Kemunculan wabah terbaru di China berawal dari penularan di antara penumpang sebuah penerbangan dari Moskow yang meluas ke para pekerja kebersihan bandara internasional Nanjing di Provinsi Jiangsu, sebelum menyebar ke wilayah lainnya. Hal ini mengungkap kelemahan dalam langkah pembatasan perbatasan yang sudah ketat.