Cak Imin Menyinggung Kelompok Manfaatkan Agama untuk Tujuan Politik dan Ideologi

Politik157 views

Inionline.id – Wakil Ketua DPR RI Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Muhaimin) menjelaskan, di tengah pandemi Covid-19 yang masih belum diketahui kapan akan berakhir, masyarakat Indonesia tetap perlu mewaspadai gerakan penguatan politik identitas agama yang ada di dalam media sosial.

“Agama menjadi rujukan yang banyak diminati, agama juga menjadi kekuatan etis dan moral yang mendorong perubahan masyarakat, Agama berperan menjadi solusi,” ungkap Cak Imin dalam Webinar yang bertajuk ‘Pemanfaatan Teknologi Digital dalam Menangkal Radikalisme’, Jumat, (20/8).

“Di sisi yang lain, agama kemudian subur, kemudian dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok yang melihat agama sebagai sarana untuk mencapai tujuan politik, tujuan ideologis, tujuan semangat negatif, salah satunya melalui jaringan media sosial,” lanjutnya.

Cak Imin menyarankan kepada seluruh stakeholder untuk menjembatani semangat keagamaan dengan kebhinekaan yang dimiliki Indonesia agar ideologi radikalisme tidak berkembang dengan pesat.

“Dalam posisi seperti ini kita harus memiliki kemampuan semangat dan sekaligus intensitas untuk menjembatani semangat keagamaan ini dengan kesadaran untuk tidak mudah dimanfaatkan. Nah suburnya radikalisme, fundamentalisme, agama dijadikan jalan untuk kemanfaatan ekonomi, politik dan lainnya ini yang harus di antisipasi,” katanya.

Selanjutnya. Ketua Umum PKB ini menyebutkan, hasil analisis pakar dan tokoh mengungkapkan, di media sosial dalam 5 tahun terakhir kecenderungannya pasar radikalisme dan fundamentalisme subur. Bukan hanya di Indonesia, akan tetapi di berbagai negara bukan hanya fundamentalisme dan radikalisme Islam tapi semua agama.

“Radikalisasi ini ada beberapa sebab, salah satunya keterasingan dengan perkembangan dan perubahan yang cepat, kaget terhadap ancaman dan kemudian lari pada solusi cepat yang berbentuk radikal,” katanya.

Cak Imin menghimbau agar seluruh masyarakat Indonesia untuk bijak dalam penggunaan media sosial dalam rangka membendung gerakan radikalisme di Indonesia

“Kita harus memanfaatkan media sosial dengan sadar bahwa Indonesia adalah negara yang subur terhadap pertarungan ideologi dari ideologi-ideologi yang ada di seluruh dunia. Dalam konteks ini kita harus mampu membendung paham intoleransi, paham pro perpecahan, paham yang bersifat disintegratif terhadap Indonesia,” pungkasnya.