Angka BOR di DKI Jakarta Mengalami Penurunan hingga 21,55%

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Dampak positif dari pemberlakukan PPKM Level 4 tak hanya terlihat dari angka kasus positif nasional yang turun, tetapi juga tingkat keterisian tempat tidur (BOR). Hal ini diungkapkan oleh Juru bicara Satgas COVID-19 Prof Wiku Adisasmito.

Prof Wiku mengatakan persentase keterisian tempat tidur (BOR) atau BOR mingguan selama 3 minggu terakhir mengalami penurunan. Pada 11 Juli, tingkat BOR mencapai 77,07%, kemudian turun menjadi 75,91% pada 18 Juli 2021.

“Kemudian 70,62% (pada 25 Juli), dan di minggu terakhir (1 Agustus) menjadi 61,95%. Penurunan ini juga sejalan dengan penurunan kasus aktif selama dua minggu terakhir,” ujar Prof Wiku alam konferensi pers virtual, Selasa (3/8/2021).

Penurunan kasus aktif terlihat dari presentasi yang disampaikan oleh Prof Wiku. Dalam presentasi itu, kasus aktif sempat mencapai 18,84% pada 18 Juli, kemudian turun menjadi 18,12% pada 25 Juli, dan terus turun menjadi 15,55% per tanggal 1 Agustus.

“Selain itu penurunan nyata juga tampak pada penurunan bor di Wisma Atlet yang saat ini persentase huniannya ada di angka 31, 34%,” kata Prof Wiku.

Jika dilihat di tingkat provinsi, setidaknya ada 14 provinsi yang mengalami penurunan kasus aktif dan BOR secara bersamaan. 14 Provinsi tersebut adalah Lampung, Kepulauan Riau, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT, Kalimantan Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara dan Papua Barat.

“Beberapa provinsi juga mencatatkan penurunan BOR cukup signifikan seperti Provinsi DKI Jakarta yang mengalami penurunan sebesar 21,55% dan Provinsi Banten yang turun sebesar 20, 57% dalam 1 minggu terakhir,” tuturnya.

Ia pun mengapresiasi capaian yang ditorehkan oleh provinsi tersebut, sebab pemerintah daerah mampu menekan beban berat tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit selama beberapa minggu terakhir.

Menurutnya hal itu adalah perkembangan yang sangat baik dan harus dipertahankan. Ini juga menunjukan walaupun varian Delta sangat mudah menular namun daya lawan seluruh pemerintah dan masyarakat dengan upaya kolaboratif nyatanya efektif dalam menghadapinya pandemi.

Sebagai informasi, kasus positif mingguan tingkat nasional juga telah menunjukkan tren penurunan dari puncak kasus tertinggi 3 minggu yang lalu. Untuk kasus positif tercatat mengalami penurunan dari 350.273 kasus pada 12-18 Juli menjadi 289.029 kasus pada 19-25 Juli dan kembali turun menjadi 273.891 kasus pada 26 Juli-1 Agustus.

Di sisi lain, positivity rate juga mengalami penurunan selama dua minggu terakhir dari yang sebelumnya mencapai 30, 72% menjadi 27,38% dan kembali turun menjadi 25,18%.