Vaksinasi GOR Kota Bekasi Timbulkan Kerumunan, Asep Arwin Kotsara Gagas Vaksinasi Per-Kecamatan

Antar Daerah057 views

Bekasi, Inionline.id – Anggota DPRD Jawa Barat daerah pemilihan (dapil) Kota Bekasi-Depok, Asep Arwin Kotsara melakukan kunjungan di Dapil guna memantau proses vaksinasi massal yang digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi di GOR Kota Bekasi, Kayuringin Jaya, pada Rabu (07/07/2021).

“Jadi pelaksaan vaksinasi 50.000 peserta dilaksanakan di satu titik yaitu Gor Kota Bekasi yang sebelumnya diikuti sekitar 16.000 peserta, jika dilihat Gor Bekasi ini cukup luas dan yang menjadi permasalahan adalah saat di area kedatangan dari berbagai macam Kecamatan, Kelurahan datang berbondong-bondong, hal tersebut menyebabkan terjadinya kerumunan,” ujar Asep.

Setelah mendapat informasi tersebut, Asep Arwin langsung bertemu dengan ketua DPRD Kota Bekasi yaitu Choiroman J. Putro beserta ketua Komisi IV DPRD Kota Bekasi yaitu Sardi Efendi serta beberapa anggota dewan untuk menanyakan perihal Vaksinasi yang dilakukan di Gor Kota Bekasi.

“Jadi kita jabarkan masalahnya kepada mereka dengan pemusatan vaksinasi pada satu titik, hal tersebut beresiko akan menimbulkan klaster tersendiri, karena sedari pagi mereka sudah berbondong-bondong antri untuk melakukan vaksinasi,” tutur Asep.

Fakta di lapangan, saat kedatangan tersebut benar-benar penuh sedangkan jika mereka sudah masuk kedalam dan dipanggil satu-persatu di dalam cukup kosong, kemudian proses vaksinasi tidak terlalu lama, kedatangan dipagi hari saja yang menimbulkan kerumunan masyarakat Kota Bekasi, akibat hal tersebut Asep Arwin khawatir akan timbul klaster baru akibat kerumunan vaksinasi GOR Kota Bekasi.

“Oleh karena itu saya menyampaikan kepada Ketua DPRD dan teman-teman di Komisi IV kenapa tidak dilakukan vaksinasi itu Per-Kecamatan, Kelurahan atau Puskesmas, banyak aset yang dimiliki oleh Kota Bekasi, seperti Sekolahan SD, SMP, Puskesmas dan lain sebagainya, sehingga masyarakat dipecah Per-Kelurahan atau kecamatan, jadi mereka tidak perlu datang jauh dari rumah ke Gor, karena akan menimbulkan satu titik kerumunan masyarakat,” kata Asep.

Dirinya pun berharap agar vaksinasi berikutnya titik konsentrasinya bisa dipecah per-kelurahan, atau kecamatan dengan memanfaatkan aset yang dimiliki Kota Bekasi.

“Jika dilihat area yang dimiliki SD, SMP areanya cukup luas serta sudah memiliki fasilitas kursi, meja dan sebagainya sehingga tidak perlu menambah biaya untuk melakukan vaksinasi,” tutup Asep.