Selama PPKM Darurat Lampu Jalan Umum di Kota Semarang Dipadamkan

Antar Daerah157 views

Semarang, Inionline.id – Berbagai upaya untuk mengurangi aktivitas warga di masa PPKM Darurat terus dilakukan. Di Kota Semarang lampu penerangan jalan umum dimatikan dengan harapan mobilitas berkurang sehingga penyebaran virus Corona juga bisa ditekan.

Dalam akun instagram Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota Semarang mengunggah pengumuman pemadaman lampu Penerangan jalan umum di sejumlah ruas jalan protokol dimatikan mulai dari hari Senin (12/7) kemarin hingga 20 Juli 2021.

Kepala Disperkim Kota Semarang, Ali membenarkan informasi tersebut. Dalam rangka PPKM darurat lampu penerangan dipadamkan semalaman.

“Jam 18.00 sore sampai jam 06.00 pagi,” kata Ali lewat pesan singkat kepada detikcom, Selasa (13/7/2021).

Dari data sementara, pada hari pertama kemarin lampu yang dipadamkan ada di jalan-jalan utama serta jalan yang sering terjadi kerumunan. Antara lain Jalan Ngesrep Timur, Supriyadi, Lamper Tengah, Sendangguwo Baru, Srikaton, BK-Suratmo, Pemuda, Gajah, Kranggan, dan Kauman.

Kemudian di kawasan Kota Lama, semua akses Jalan besar di kawasan Simpang Lima, dan jalan ruas lainnya seperti Jalan S Parman, Majapahit, Jolotundo, Kartini, Citarum, Mt Haryono, Malang Sari Raya, Medoho Raya, Tentara Pelajar, Sriwijaya, Suyudono, Batang Selatan, Thamrin, Ki Mangunsarkoro, Wolter Monginsidi, Gebanganom, Durian Raya, Mulawarman Raya, Banjarsari, Hasanuddin, Urip Sumoharjo, dr Hamka, Moch Ikhsan.

Sementara itu Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi atau yang akrab disapa Hendi dalam keterangan tertulisnya terkait perkembangan penanganan COVID-19 menyebutkan ada penurunan kasus sebesar 6,3%, sejak tanggal 3 Juli 2021 hingga 12 Juli 2021. Meski demikian masih belum cukup sehingga pengurangan mobilitas saat PPKM darurat harus bisa mencapai 50 persen untuk menekan penyebaran virus.

“Saya mewakili kawan-kawan Forkopimda, mengucapkan terima kasih kepada seluruh warga Kota Semarang yang telah menaati aturan PPKM Darurat. Sampai hari ini evaluasi pemerintah pusat yang dipimpin Pak Luhut, pengurangan mobilitas warga Kota Semarang berjalan dengan baik. Sudah mencapai 30%,” kata Hendi dalam keterangan tertulisnya.

“Maka target berikutnya dalam sepekan mendatang di Kota Semarang harus diupayakan pengurangan mobilitas mencapai 50%. Dan untuk mencapai target tersebut, saya bersama Pak Kapolrestabes, Pak Dandim, dan Pak Kajari yang hadir di sini, akan melakukan berbagai langkah. Antara lain dengan memperbanyak titik penyekatan,” lanjutnya.

Selain menambah titik penyekatan, memadamkan lampu jalan menjadi salah satu cara agar warga mengurangi mobilitasnya.

“Selain itu, kami juga akan menguatkan pemantauan pagi hingga malam hari termasuk di atas pukul 20.00 WIB, serta mengurangi cahaya lampu-lampu penerangan jalan umum untuk kemudian aktivitas dapat semakin dikurangi,” tegasnya.