PT Jasa Sarana Distribusikan Oksigen Hanya untuk Keperluan Rumah Sakit, Ketua Fraksi PAN DPRD Jabar Minta Pemprov Pikirkan Perluasan Pelayanan

Berita157 views

KOTA BANDUNG, Inionline.id – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Jasa Sarana menekankan, pihaknya saat ini fokus memenuhi kebutuhan oksigen di rumah sakit. Selain membantu distribusi oksigen, PT Jasa Sarana melakukan pengadaan 400 unit tabung oksigen untuk penanganan COVID-19.

Oleh karena itu, Direktur Utama (Dirut) PT Jasa Sarana Hanif Mantiq pun menegaskan bahwa informasi yang beredar di media sosial terkait Posko Oksigen Gratis di Kantor PT Jasa Sarana merupakan informasi bohong atau hoaks.

“Tidak benar kita menyediakan gratis oksigen. Yang benar adalah kita membantu rumah sakit untuk kebutuhan oksigennya,” kata Hanif, Selasa (6/7/2021).

Hanif menuturkan, jika produksi oksigen dan pengadaan tabung oksigen yang dilakukan saat ini, hanya untuk melayani fasilitas pelayanan kesehatan, terutama rumah sakit rujukan COVID-19. Ia pun khawatir hoaks tersebut dapat mendorong masyarakat berbondong-bondong datang ke Kantor PT Jasa Sarana.

“Saya khawatirnya berita (hoaks) di atas mengakibatkan masyarakat secara langsung mendatangi kantor PT Jasa Sarana untuk memperoleh tabung gratis,” tuturnya.

Menurut Hanif, PT Jasa Sarana berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19 sesuai dengan kapasitasnya. Salah satu, mengurai masalah lonjakan permintaan oksigen dari rumah sakit yang tidak disertai kesiapan armada pengangkutnya.

Menanggapi hal ini, Ketua Fraksi PAN DPRD Jawa Barat, Supono mengatakan bahwa Pemprov Jabar dan PT Jasa Sarana jangan hanya fokus tabung oksigen di rumah sakit dikarenakan banyak juga masyarakat Jawa Barat isolasi mandiri di rumah.

“Jadi siapapun masyarakat yang membutuhkan tabung oksigen baik yang di rumah sakit, maupun masyarakat yang isolasi mandiri di rumah, itu juga terlayani dan dilayani,” tukas Supono, Kamis (08/07/2021).

Legislator asal Kabupaten Bogor ini menilai, kesadaran masyarakat untuk isolasi mandiri di rumahnya justru mengurangi beban rumah sakit sehingga Pemprov Jabar perlu memikirkan bagaimana teknis untuk perluasan pelayanannya kepada masyarakat yang membutuhkan tabung oksigen.