Milenial Bingung Membeli Rumah Tapak atau Apartemen? Simak Hal Ini Dulu

Inionline.id – Hunian merupakan salah satu kebutuhan penting kaum milenial. Beragam jenis rumah tersedia, mulai dari rumah tapak sampai rumah susun.

Angka kekurangan rumah saat ini terjadi di generasi milenial. Dari data Kementerian PUPR tahun 2019 menunjukkan bahwa 81 juta orang atau 31% populasi Indonesia adalah milenial yang belum memiliki rumah.

Direktur Utama Perum Perumnas, Budi Saddewa Soediro mengungkapkan milenial dikenal kritis dalam memproses suatu informasi, tapi seringkali luput dari pemikiran-pemikiran besar, salah satunya adalah membeli hunian.

“Tidak hanya untuk keamanan dan kenyamanan tinggal sehari-hari, tapi hunian sekarang juga seharusnya dapat membantu kita menjalani hidup dengan lebih mudah karena fasilitasnya yang lengkap,” kata Budi dalam keterangannya, Kamis (22/7/2021).

Dia mengatakan konsep hunian terintegrasi transportasi atau yang familiar dengan sebutan Transit Oriented Development (TOD) bisa menjadi opsi.

Baik secara vertikal maupun tapak, konsep hunian ini pun sedang menjadi tren di kota-kota besar untuk dapat mengakomodasi para penghuni tidak hanya terbatas sebagai tempat tinggal, tetapi dapat menunjang mobilitas dan menghubungkan kawasan satu dengan lainnya. Penghuni akan mudah berpergian menggunakan moda KRL saat turun dari unitnya karena terhubung langsung dengan stasiun.

Saat ini, Perumnas tengah menggarap proyek dengan konsep TOD ini di lokasi-lokasi yang sangat strategis, seperti hunian Samesta Mahata Tanjung Barat Jakarta, Samesta Mahata Margonda Depok, Samesta Mahata Serpong Tangerang Selatan, Samesta Parayasa Bogor, dan proyek Nusa Dua Bekala Medan.

Ragam terobosan inovasi lainnya dilakukan seperti penerapan sistem precast pada rumah tapak dengan tujuan pembangunan rumah yang lebih cepat, rapi, dan kualitas yang lebih baik.

Budi menjelaskan, biasanya lumrah diterapkan pada hunian vertikal seperti apartemen atau perkantoran, namun kali ini Perumnas menerapkannya pada rumah tapak. Ketahanan kualitas rumah tapak menggunakan sistem ini pun menjadi lebih kokoh dari sistem pada umumnya.

“Kami juga menjadi pelopor revitalisasi pertama di Indonesia, meremajakan rumah susun lama menjadi hunian vertikal yang kapasitasnya lebih banyak, penambahan sarana prasarana dan lebih kokoh dari sisi pembaharuan kualitas bangunan. Ini sudah kami terapkan di Samesta Sukaramai Medan”, jelas Budi.