Dewan Jabar M Ichsan Ungkap Fakta Penyaluran Obat dan Vitamin di Jawa Barat Masih Bermasalah

Berita157 views

Inionline.id – Ridwan Kamil selaku Gubernur Jawa Barat menuturkan, warga yang isolasi mandiri tidak perlu khawatir karena akan dikirimkan obat-obatan secara gratis. Mereka juga bisa berkonsultasi dengan dokter melalui telekonsultasi di Pikobar.

“Obat-obatan akan dikirimkan tinggal daftar di Pikobar, kalau kesulitan petugas di desa akan membantunya,” ujarnya, Senin (12/07/2021).

Untuk menjamin ketersediaan obat tersebut pihaknya bahkan sudah menjalin kesepakatan dengan 10 perusahaan farmasi. Sehingga pasien yang isolasi mandiri dapat tertangani.

“Kami sudah kontrak dengan 10 perusahaan farmasi untuk ketersediaan obat bagi yang isoman,” kata Kang Emil.

Anggaran untuk obat-obatan dan penanganan lainnya bagi pasien isolasi mandiri ini sudah tersedia, yakni Rp140 miliar yang berasal dari 11 proyek infrastuktur yang dihentikan sementara.

Memanggapi hal ini, anggota DPRD Jawa Barat, Mochamad Ichsan Maoluddin mengatakan bahwa fakta sebenarnya di lapangan, penyaluran obat dan vitamin yang didaftarkan melalui aplikasi Pikobar masih bermasalah di beberapa kota-kabupaten se-Jawa Barar.

“Semua langkah yang dilakukan eksekutif baik dinas dan semua pihak yang pertama kita apresiasi setinggi-tingginya, tetapi koordinasi yang dilakukan hingga sampai tingkat kelurahan untuk menyediakan tempat isolasi mandiri terlebih lagi program yang diakses melalui aplikasi Pikobar itu, sampai sekarang kita dapat input dari yang mengakses dengan maksud ingin mendapatkan layanan baik itu obat-obatan atau perawatan ternyata itu belum sepenuhnya lancar serta masih ada kendala secara teknis di lapangan,” kata Ichsan.

Legislator asal Kabupaten Bogor ini menambahkan, walaupun saat berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat semuanya tergambarkan dengan baik, namun secara aktual fakta di lapangannya tidak semudah itu.

“Alih-alih malah menjadi candaan bahwa aplikasi ini serius atau tidak,” tutur Ichsan.

Politisi PKS ini justru menganggap bahwa salah satu solusi terbaik bagi kondisi PPKM Darurat kali ini adalah dengan mengoptimalkan Satgas yang ada di daerahnya masing-masing.

“Jadi ketika orang mendapat kesulitan, bagaimana dia bisa berkomunikasi secara intens dengan Satgasnya, contohnya kami di PKS, jalur-jalur unit pembinaan anggota itu menjadi ujung tombak untuk mengakses semuanya,” pungkas Ichsan, Selasa (13/07/2021).