Bogor Kekurangan Tenaga Kesehatan untuk Menangani Pasien Covid-19

Antar Daerah057 views

Inionline.id – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor kekurangan tenaga kesehatan untuk menangani pasien positif Covid-19 yang terus meningkat jumlahnya dirawat di rumah sakit dan pusat isolasi.

“Dalam kondisi darurat Covid-19 saat ini, Kota Bogor kekurangan tenaga kesehatan, sehingga membutuhkan tambahan,” kata Wakil Wali Kota Bogor Dedie A Rachim, Senin (5/7).

Dedie meninjau Rumah Sakit Perluasan RSUD Kota Bogor yang sebelumnya disebut Rumah Sakit Lapangan Kota Bogor, dengan kapasitas 64 tempat tidur maupun Pusat Isolasi Covid-19 di Asrama A5 IPB, Kampus IPB Dramaga dengan kapasitas 184 tempat tidur.

Menurut Dedie, kekurangan tenaga medis menjadi kendala pihaknya menangani pasien positif Covid-19 yang terus meningkat. Di sisi lain, sejumlah tenaga kesehatan juga terpapar Covid-19.

“Ini menjadi tantangan bagi kami Pemerintah Kota Bogor,” katanya.

Dedie mengatakan pihaknya telah memperbanyak ketersediaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 dengan menyiapkan Asrama A5 IPB serta mengoperasikan kembali Rumah Sakit Lapangan yang saat ini diberi nama Rumah Sakit Perluasan RSUD.

“Setelah ketersediaan tempat tidurnya bertambah, kendalanya saat ini adalah tenaga kesehatannya yang kurang,” katanya lagi.

Menurut Dedie, Pemkot Bogor saat ini sedang membuka lowongan penerimaan tenaga kesehatan untuk mengisi kekurangan tenaga kesehatan di rumah sakit dan pusat isolasi.

Sebelumnya, Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan penanganan pasien Covid-19 di Kota Bogor menjadi kurang optimal karena dari 11.214 tenaga kesehatan di Kota Bogor, sebanyak 336 tenaga kesehatan terpapar Covid-19.

“Saat ini ada 336 orang tenaga kesehatan di Kota Bogor terpapar Covid-19 dan masih sakit, sedangkan peningkatan kasus Covid-19 di Kota Bogor pekan ini mencapai 78 persen,” kata Bima.

Kota Bogor juga mengalami kelangkaan gas oksigen menyusul meningkatnya pasien positif Covid-19 yang membutuhkan oksigen untuk membantu pernapasan.

Dari beberapa depot gas oksigen di Kota Bogor seperti di Jalan Raya Otista, di Jalan Kebon Pedes, Jalan Raya Semplak, dan Jalan Lawanggintung, pasokannya dari agen gas di Jakarta berkurang.