Langkah UGM Wujudkan Green Campus Berbasis Energi Surya

Pendidikan457 views

Inionline.id – Perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam pengembangan sumber daya dan teknologi. Untuk mencapai kampus berkelas dunia, perguruan tinggi juga perlu mempertimbangkan perguruan tinggi ramah lingkungan atau eco-campus.

Dirjen Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Nizam menjelaskan perlunya mendorong kampus membangun Indonesia hijau. Hal tersebut dapat dimulai dari gerakan hemat energi dengan menggunakan panel surya, adanya green building, dan berbagai biofuel yang memiliki potensi untuk dikembangkan.

Menurut Nizam, Potensi biofuel ini sangat baik jika dapat dimanfaatkan oleh kampus. Bukan hanya untuk menghemat energi, namun juga untuk pengembangan ilmu pengetahuan.

“Pendidikan dan penelitian berperan penting dalam membangun budaya penghematan energi melalui penguasaan IPTEK bersama,” jelas Nizam mengutip siaran pers Universitas Gadjah Mada (UGM), Sabtu, 26 Juni 2021.

Rektor UGM Panut Mulyono, memaparkan UGM sejak dahulu sudah memiliki concern terhadap kampus hijau. Bukan sekadar banyak tumbuhan hijau, namun juga menggunakan berbagai energi terbarukan, mengkonservasi air agar penggunaan air di kampus dapat hemat, hingga tatanan dan pilihan vegetasi pilihan yang sesuai.

“Selain itu, terdapat penggunaan sepeda di dalam kampus, penggunaan kendaraan listrik di lingkungan kampus, pemasangan panel surya di berbagai bangunan, hingga penggunaan biopori yang dapat menampung air hujan, serta sistem integrasi air yang bertujuan untuk memaksimalkan manfaat air,” tutur Panut.

Saat ini, kata dia, di UGM terdapat empat bangunan terpasang panel surya dan saat ini sedang bekerja sama dengan Pertamina untuk pemasangan panel surya. UGM menilai untuk saat ini penggunaan panel surya merupakan teknologi yang paling mudah penggunaannya melihat kondisi UGM saat ini.

“Saat ini UGM mendapatkan lima sertifikat green building pada bangunan baru yang mana salah satu persyaratan dari sertifikat tersebut adalah penggunaan panel surya, sirkulasi udara yang baik, hingga penggunaan bahan bangunan. Tujuannya yaitu penghematan tenaga listrik,” jelas Panut.

Dalam perancangan bangunan baru, UGM mengikutsertakan berbagai tenaga peneliti dan ahli bangunan untuk menciptakan perencanaan bangunan yang ramah lingkungan serta hemat energi.