Iwan Suryawan Tuding Kebijakan Ridwan Kamil Setengah-Setengah

Antar Daerah157 views

Bandung, Inionline.id – Dalam kurun waktu sepekan nampaknya Pemerintah Provinsi Jawa Barat mulai kewalahan menangani Covid-19.

Tepat pada Senin (31/5/2021), Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melaporkan, tingkat keterisian rumah sakit di Jabar mengalami peningkatan yang cukup signifikan, dari 30,6 persen pada minggu lalu menjadi 38,2 persen.

Hal itu dikatakan Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– usai memimpin Rapat Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar di Makodam III/Siliwangi, Kota Bandung.

Emil pun menambahkan bahwa Rumah Sakit yang sudah diambang batas, seperti RS Al Ihsan kemudian RS Santosa, RS Immanuel sudah ada yang 70 persen hingga 90 persen.

Lalu pada Kamis (03/06/2021), melalui Surat Edaran Nomor : 97/KS.01/UM fasilitas dan area publik gedung sate tutup sementara waktu.

Sebanyak 32 ASN di Pemda Provinsi Jawa Barat positif terpapar Covid-19. Ridwan Kamil menjelaskan bahwa ada satu cluster yang diduga kejadiannya bermula pasca lebaran dimana terdapat satu rombongan melakukan pertemuan dan kunjungan kerja ke Jakarta, diduga disitulah sumber terpaparnya satu cluster tersebut.

Berdasarkan rentetan kejadian tersebut, anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan menuding kebijakan Ridwan Kamil setengah-setengah.

“Ini adalah kebiasaan yang dilakukan, kita tiba-tiba mendapatkan kasus banyak baru melakukan hal ini, kemarin kan sudah diingatkan bahwa kebijakannya itu jangan setengah-setengah. Kalau memang tidak boleh mudik ya tidak boleh mudik, jangan ada lagi pariwisata dibuka gitu,” tegas Iwan, Minggu (06/06/2021).

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini, ketika mudik dilarang tapi pariwisata dibuka, hal tersebut sama saja dengan membuka kran virus Covid-19 masuk.

“Jadi bahwa akan terjadi lonjakan sebetulnya tinggal menunggu waktu, saya sudah sampaikan dulu harusnya konsisten, kalau di off ya off semua, jangan lagi ada yang dibuka,” tukas Iwan.

Dirinya pun memberikan solusi pada apa yang sedang dialami Pemprov Jawa Barat.

“Yang penting sekarang adalah segera kembali untuk menangani ini, jadi jangan kita jadi gagap dengan situasi ini, sudah seperti biasa layanan kesehatan bekerja untuk menguatkan keadaan, tapi sekali lagi instruksinya yang harus konsisten,” tutup Iwan.