Diusulkan PDIP Babel Jadi Capres 2024, Puan Maharani Dinilai Mempunyai Kapasitas

Politik157 views

Inionline.id – DPD PDI Perjuangan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) selesai menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Tanjungpandan, Belitung, Rabu (6/6). Hasilnya, secara aklamasi seluruh DPC dan DPD PDIP Provinsi Bangka Belitung mengusulkan Puan Maharani sebagai Calon Presiden pada kontes Pilpres 2024 mendatang.

Hasil Rakerda ini merupakan kelanjutan usulan dari Rapat Kerja Cabang (Rakercab) PDI Perjuangan di seluruh wilayah Babel. Hal ini sebagaimana ditegaskan Anggota DPR RI Dapil Bangka Belitung, Rudianto Tjen.

“Rakerda PDI Perjuangan Bangka Belitung menyepakati secara aklamasi, mengusulkan kepada Ibu ketua umum Megawati Soekarno untuk mencalonkan Ibu Puan Maharani sebagai Calon Presiden RI pada Pemilihan Presiden tahun 2024 nanti,” tegas Rudi, Sabtu (12/6).

Lebih lanjut, Rudi mengatakan diusulkan nama Puan sebagai Capres 2024 mendatang sebagai bentuk aspirasi para kader PDI Perjuangan Babel dari tingkat ranting.

“Jadi kesepakatan mengusulkan agar Ibu Puan Maharani dicalonkan sebagai Capres 2024 adalah aspirasi semuanya dari ranting, PAC, DPC, sampai DPD,” ungkap Rudi

“Rekam jejak Puan Maharani di Partai, Eksekutif, dan saat ini memimpin lembaga Legislatif, ditambah lagi sebagai penerus trah Bung Karno, jadi pertimbangan signifikan di forum Rakerda sehingga satu suara menginginkan Puan Maharani dapat dicalonkan bu ketum pada Pilpres 2024,” tambahnya.

Sementara itu, mulai ramainya pembicaraan terkait bursa Capres 2024 mendatang termasuk nama Puan Maharani yang cukup menjadi perhatian publik, mendapat analisa dari Direktur Eksekutif Veritas Data, Iqbal Themi.

Menurutnya, nama-nama populer yang masuk radar publik untuk jadi Capres 2024 mendatang, patut diperhitungkan.

“Semua kandidat populer yang muncul saat ini perlu diperhitungkan kans-nya sebagai Capres 2024 nanti. Apalagi orang kuat di partai politik. Seperti Prabowo di Gerindra, Puan di PDI Perjuangan, Airlangga di Golkar, AHY di Demokrat, dan sebagainya,” ungkap Iqbal, sapaan akrabnya.

Dia menambahkan, setidaknya ada tiga pertimbangan yang perlu diperhitungkan dalam kompetisi elektoral dan berlaku umum, yakni kapasitas, elektabilitas, dan isitas alias logistik.

“Pertama, jika konteks membaca Puan Maharani, untuk faktor kapasitas Puan Maharani pernah di eksekutif sebagai Menko dan saat ini memimpin legislatif, Ketua DPR RI,” kata Iqbal.

Tak hanya kapasitas, elektabilitas juga patut menjadi perhitungan dalam menentukan pilihan untuk maju dalam kompetisi Pemilu.

“Berikutnya soal Elektabilitas. Perolehan suara Puan terbanyak di Pileg 2019 Dapil Jateng bisa jadi poin. Ditambah waktu tersisa menuju Pilpres 2024 kurang lebih 3 tahun lagi. Lebih dari cukup untuk mengoptimalkan capaian elektabilitas,” ungkap Alumni Magister Politik UI tersebut.

Dia menambahkan, pertimbangan terakhir yang tak kalah penting adalah logistik. PDI Perjuangan punya kekuatan mesin politik dan kecenderungan tegak lurus dengan titah ketua umum tinggi, faktor logistik meski penting statusnya bisa sebagai pelengkap jika mesin politik solid bergerak.

Oleh karenanya, Iqbal menilai, Puan Maharani dapat menjadi solusi jalan tengah bagi soliditas mesin politik PDI Perjuangan seandainya dicalonkan sebagai Capres 2024.

“Jadi secara umum Puan Maharani ini bisa jadi solusi jalan tengah. Untuk soliditas mesin partai sekaligus mendapatkan coattail effect atau efek ekor jas. Karena asosiasi Puan terhadap PDI Perjuangan sangatlah kuat,” pungkasnya.