Inionline.id – Wali Kota Bogor Bima Arya bersama Kapolresta Bogor Kota, Kombes Susatyo Purnomo Condro dan Dandim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf Roby Bulan menggelar patroli penerapan protokol kesehatan (prokes), khususnya ketaatan jam operasional bagi pengelola kafe, restoran dan tempat hiburan.
Hasil patroli gabungan tersebut ditemukan tiga unit kafe yang melanggar batas jam operasional, yakni jam 21.00 WIB. Bima mengatakan pelanggar akan dikenakan sanksi administratif berupa denda mulai dari Rp 5 juta hingga Rp 10 juta.
Adapun kafe atau tempat hiburan tersebut antara lain See Look Red di Jalan Raya Tajur, Zentrum di Jalan Raya Pajajaran dan True Colours di Jalan Bina Marga.
Menurutnya meski masih ada pelanggaran, namun sebagian besar pengelola sudah mulai mematuhi aturan yang berlaku.
“Mungkin ada efek dari imbauan saya, Pak Kapolresta, Pak Dandim tadi sore. Ini adalah pesan untuk seluruh warga Bogor agar betul-betul membatasi kegiatan terutama berkumpul, berkerumun,” katanya.
“Kami mengimbau kepada pengelola kafe, restoran agar mematuhi jam operasional. Termasuk juga warung-warung seperti ini yang kami mendapatkan laporan kalau malam tempat angkringan ini penuh. Kita akan berpatroli terus,” tambahnya.
Diungkapkan Bima, pengetatan terpaksa dilakukan Satgas Penanganan COVID-19 Kota Bogor, menyusul tren peningkatan kasus Corona di Kota Bogor.
“Lonjakan kasus hari ini mencapai 204 masih kita dalami tracing-nya. Tapi sebagian besar itu laporan dari wilayah. Jadi memang indikasi kenaikan secara cepat itu ada. Tingkat keterisian tempat tidur juga naik tajam. Minggu lalu masih di bawah 20 persen, hari ini sudah 60 persen (BOR). Cepat sekali. Jadi ini peringatan bagi semua agar betul-betul mematuhi protokol kesehatan,” tandasnya.
Sementara itu, Kapolresta Bogor Kota Kombes Susatyo Purnomo Condro menambahkan ada dua hal yang akan diperkuat untuk menanggulangi lonjakan kasus COVID-19.
“Pertama, secara mikro kita perkuat posko-posko yang berada di RT/RW. Secara makro kita akan melaksanakan ganjil genap, termasuk insidentil bisa kita melakukan pengalihan pintu tol menuju Kota Bogor. Selain itu patroli-patroli malam akan digiatkan untuk memonitor semua kerumunan di luar cafe dan restoran atau tempat lain,” ujar Susatyo.
“Jangan sampai nanti cafe restoran ditutup ternyata masih banyak warga yang berkumpul nongkrong di pinggir jalan dan lain sebagainya, ini kita lakukan pembubaran,” pungkasnya.