Vaksinasi Covid-19 untuk Lansia di Jawa Barat Masih Rendah

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Cakupan vaksinasi Covid-19 bagi bagi lansia di Jawa Barat (Jabar) tergolong rendah. Pemprov Jabar pun meminta daerah kota/kabupaten menerapkan strategi jemput bola untuk memperluas cakupan vaksinasi

Ketua Divisi Penanganan Kesehatan Satgas Penanganan Covid-19 Jabar Marion Siagian mengatakan, jumlah sasaran lansia di Jabar sendiri mencapai 4.403.983 orang.

Berdasarkan data pen-proud.udata.id per 26 Mei 2021, lansia yang sudah menjalani penyuntikan dosis I baru 391.449 orang atau 8,89 persen, sedangkan lansia yang sudah disuntik dosis II sekitar 270.812 orang atau 6,15 persen.

Marion tidak memungkiri bahwa cakupan vaksinasi bagi lansia di Jabar tergolong rendah. Menurutnya, selain jarak ke pos vaksinasi dan komorbid, banyak lansia yang tidak mau divaksin, dan masih ada anggota keluarga yang memiliki lansia tidak ingin kerabat manulanya menjalani vaksinasi Covid-19.

“Ada sejumlah keterbatasan bagi lansia untuk mengikuti vaksinasi, seperti faktor usia yang tidak memungkinkan berangkat ke lokasi pelayanan vaksinasi sendirian. Perlu ada keluarga yang mendampingi. Kemudian, komorbid penyakit lebih banyak pada lansia,” kata Marion, Minggu (30/5).

Untuk itu, Marion menuturkan, pembentukan pos vaksinasi hingga level desa/kelurahan perlu dilakukan agar mendekatkan lansia ke lokasi penyuntikan vaksin. Apalagi, jarak pos vaksinasi menjadi salah satu hambatan vaksinasi bagi lansia.

“Kami akan gencar mengedukasi dan menginformasikan kepada lansia dan keluarga yang memiliki lansia agar mau membawa lansia untuk divaksin. Kami juga akan memobilisasi lansia dengan cara mendaftarkan dan mengatur antar-jemput lansia ke fasyankes vaksinasi Covid-19,” ujarnya.

Situasi vaksinasi lansia di Jabar berbeda dengan pelaksanaan vaksinasi bagi pelayan publik yang menjalani penyuntikan vaksin sesuai domisili institusi. Cakupan vaksinasi bagi pelayan publik di Jabar pun sudah mencapai 64,50 persen untuk dosis I dari target sasaran 2.195.338 orang.

Selain intens mempercepat vaksinasi bagi lansia, Pemprov Jabar fokus mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19 usai Lebaran.

Marion mengatakan, jika kasus positif Covid-19 di Jabar meningkat, pihaknya akan menambah kapasitas rumah sakit dengan meningkatkan pelayanan ruang isolasi biasa, ruang isolasi bertekanan negatif, dan ICU.

“Strategi selanjutnya kami akan menambah rumah sakit darurat dan pusat isolasi untuk pasien Covid-19 bergejala ringan, menyiapkan rujukan antar kabupaten/kota dan antar provinsi, dan menambah alat kesehatan pendukung kesembuhan pasien Covid-19 dan obat-obatan bagi pasien Covid-19,” katanya.

Selain itu, Mario juga menyebutkan bahwa pihaknya menyiapkan tenaga kesehatan yang melakukan pelayanan bagi pasien Covid-19 serta alat pelindung diri (APD) dan bahan habis pakai yang diperlukan dalam memberikan pelayanan bagi pasien Covid-19.

Untuk mengantisipasi peningkatan kasus Covid-19, Pemprov Jabar bakal memperkuat 3T (tes, telusur, dan tindaklanjut perawatan). Marion pun mengimbau masyarakat untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M (Mencuci tangan, Menggunakan Masker, Menjaga Jarak, Menjauhi kerumunan, dan membatasi mobilisasi-interaksi).