Inionline.id – Uni Emirat Arab siap memfasilitasi upaya perdamaian antara Israel dan Palestina. Hal itu diungkapkan oleh Putra Mahkota Abu Dhabi Sheikh Mohammed bin Zayed al-Nahyan.
Sheikh Mohammed bin Zayed membuat komentar tersebut dalam panggilan telepon dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
“Siap untuk bekerja dengan semua pihak untuk mempertahankan gencatan senjata dan mencari jalan baru untuk mengurangi eskalasi dan mencapai perdamaian,” kantor berita negara WAM mengutip ucapan Sheikh Mohammed, seperti dilansir dari reuters, Senin (24/5/2021).
Namun Putra Mahkota menekankan perlunya “upaya tambahan, terutama oleh para pemimpin Israel dan Palestina,”.
Kesepakatan normalisasi tahun lalu yang ditandatangani olehUEA dan Bahrain, diikuti oleh Sudan dan Maroko, dikecam oleh Palestina karena meninggalkan posisi bersatu di mana negara-negara Arab akan berdamai hanya di bawah solusi dua negara, negosiasi yang telah menemui jalan buntu selama bertahun-tahun.
UEA, yang tidak mempercayai kelompok politik Islamis seperti Hamas, mengatakan “Persetujuan Abraham” pada akhirnya akan menguntungkan Palestina.
Duta Besar UEA untuk Washington Yousef al-Otaiba mengatakan bulan lalu bahwa pembentukan saluran formal di bawah perjanjian tersebut akan memungkinkan negara Teluk untuk memainkan peran diplomatik yang sama dalam konflik Israel-Palestina ke Mesir dan Yordania, yang memiliki kesepakatan damai dengan Israel.
Mesir dan Qatar, yang memiliki hubungan dengan Hamas, memimpin upaya regional untuk gencatan senjata yang mengakhiri 11 hari pertempuran di mana pemboman udara di Gaza menewaskan 232 warga Palestina dan serangan roket menewaskan 12 orang di Israel.
