Inionline.id – Pantauan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) harga daging sapi segar di pasar masih mahal, berkisar kisaran Rp130-140 ribu per kilogram (kg) sepekan sebelum Lebaran.
Deputi Bidang Kajian dan Advokasi KPPU Taufik Ariyanto mengatakan dari beberapa komoditas pantauan KPPU yang sempat naik signifikan pada awal April lalu, hanya harga daging sapi yang belum kembali normal. Sementara komoditas lain, seperti daging ayam dan cabai terpantau sudah normal di minggu ini.
“Masih ada lonjakan daging sapi yang sifatnya menurun gejolaknya tapi cenderung stabil di harga tinggi yaitu Rp130 ribu-Rp140 ribuan/kg untuk daging segar,” jelasnya pada Jurnalis Forum KPPU daring, Kamis (6/5).
Ia menyebut kenaikan harga daging sapi masih disebabkan oleh gejolak harga yang sudah terjadi mulai Maret lalu. Menurutnya, hal ini masih menjadi PR pemerintah yakni Kementerian Perdagangan. Walau saat ini ia belum bisa memastikan penyebab kenaikan harga daging sapi, namun Taufik menduga kenaikan harga disebabkan oleh mahalnya harga daging sapi dari negara utama impor, Australia.
“Konon ada informasi dari Australia sendiri harga daging sapi lagi mahal-mahalnya, ini akan kami cek benar enggak,” tambahnya.
Dari wilayahnya, untuk provinsi yang mengkonsumsi daging sapi tinggi, seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Sumatera Barat, dan lainnya mengalami kenaikan dengan kisaran antara 7-12 persen hingga awal Mei 2021.
KPPU mencatat pada periode awal Ramadan terjadi kenaikan harga dari sekitar Rp130 ribu per kg menjadi Rp141.600 per kg. Kenaikan juga terjadi di Banten dan wilayah Jawa Barat dengan masing-masing harga daging sapi dibanderol seharga Rp130.400 per kg dan Rp131.900 per kg.
