Pansus II DPRD Jabar Hadapi Masalah Tipping Fee dan Armada Truk Sampah Tua Kota Cimahi

Antar Daerah157 views

Inionline.id – Asep Arwin Kotsara menyampaikan perihal kunjungan Pansus II ke Kota Cimahi yang bertujuan untuk mendengar langsung kendala dan komitmen yang berkaitan dengan TPPAS Legok Nangka.

Plt Wali Kota Cimahi menyampaikan bahwa Cimahi adalah kota yang kecil hanya terdiri dari 3 Kecamatan dan 15 Kelurahan, jumlah penduduk juga tidak terlalu banyak sekitar 600 ribu jiwa, akan tetapi produksi sampahnya kurang lebih sekitar 260-270 Ton perhari, hingga saat ini Kota Cimahi membuang sampah di Sari Mukti sama seperti Kota Bandung, Kabupaten Bandung dan Bandung Barat.

Pemkot Cimahi memiliki 35 armada truk, namun bisa dibilang armada truk tersebut sudah cukup tua. Dari surat yang ditayangkan dari DRPD Kota Cimahi kepada Pemprov menyampaikan bahwa Kota Cimahi berkomitmen akan mengirimkan kuota sampahnya kepada Legok Nangka sekitar 150 Ton perharinya.

Jadi jika dihitung dari 150 Ton perhari kemudian dengan Tipping Fee Rp270.200 maka Kota Cimahi harus menganggarkan biaya sekitar Rp40.530.000 perharinya untuk 150 Ton, jika dihitung dalam pertahunnya kurang lebih 14 Miliar untuk Tipping Fee saja, belum lagi jika dihitung dari biaya pengangkutan dan pemprosesan akhirnya Pemkot Cimahi memberikan perhitungan setahun uang yang akan keluar sekitar 23 Miliar, jadi cukup besar dibandingkan PAD di tahun 2020 yang hanya 370 Miliar, jadi sekitar 6,5% dari PAD dikeluarkan untuk sampah.

Yang menjadi masalah adalah bahwa produksi sampah 260-270 Ton perhari, maka hanya 15o Ton yang dikirim ke Legok Nangka dikarenakan Tipping Fee yang mahal dan akan memberatkan Pemkot Cimahi, belum lagi untuk peremajaan 35 truk sampah.

Jika hanya 150 Ton yang di kirim ke Legok Nangka dari 260-270 Ton perharinya maka sisa dari sampah tersebut akan dibagaimanakan, jadi Pemkot Cimahi akan berupaya mengedukasi dan menggerakan 3R (reduce, reuse,recycle) dari mulai struktur RT, RW, Kelurahan. Ada 2 titik di Kota Cimahi yang akan mengolah sampah, minimal akan mengurangi beban sampah yang ada di Kota Cimahi.

“Jika dilihat angka dari Tipping Fee Rp270.200 hanya 70% saja dari Tipping Fee maksimal Rp386.600, padahal kalo seandainya Pemprov Jabar bisa memberikan kontribusi hingga 49% artinya jumlah kuota sampah yang akan di kirim ke Legok Nangka akan lebih besar 15o Ton perhari dan mengurangi beban Pemkot Cimahi” Ujar Asep, Rabu (19/05/2021).

Dan ada masalah lain yaitu masalah pengangkutan karena Pemkot Cimahi  harus melakukan peremajaan truk sampah, harus membeli truk baru karena samakin tinggi jumlah sampah yang akan dikirim maka dibutuhkan armada yang cukup banyak, ini akan menjadi poin tersendiri yang akan di bahas oleh Pansus.

Dengan kapasitas 2000 Ton perhari di Legok Nangka dan jika jumlah sampahnya tidak mencapai 2000 Ton perhari maka jumlah energi listrik yang di hasilkan tidak maksimal.