Malaysia Akan Lockdown Selama 2 Minggu, Semua Mal Harus Ditutup

Internasional257 views

Inionline.id – Malaysia akan menerapkan lockdown (penguncian) nasional selama dua minggu yang akan dimulai pada 1-14 Juni mendatang. Selama lockdown, semua mal harus ditutup, sementara 17 sektor layanan penting akan diizinkan beroperasi.

Senin (31/5/2021), sektor-sektor ini termasuk perawatan kesehatan, telekomunikasi dan media, makanan dan minuman, utilitas serta perbankan.

Pemerintah Malaysia juga akan mengizinkan perusahaan di bawah 12 sektor manufaktur untuk terus beroperasi, seperti manufaktur makanan dan minuman, alat kesehatan, tekstil untuk memproduksi alat pelindung diri serta minyak dan gas. Mereka bisa beroperasi dengan kapasitas 60 persen.

Dalam jumpa pers, Menteri Senior Keamanan Ismail Sabri Yaakob mengatakan: “Kami berharap sektor manufaktur akan mengikuti perintah pemerintah, karena kami telah memberikan syarat bahwa hanya 60 persen yang bisa bekerja.”

Dikatakannya, pusat-pusat perbelanjaan harus ditutup, kecuali supermarket dan tempat yang menjual makanan, minuman dan kebutuhan dasar. Hanya dua orang dari setiap rumah tangga yang diizinkan keluar untuk membeli kebutuhan pokok atau untuk layanan medis, dengan pergerakan terbatas pada radius 10 km.

Sebuah pernyataan dari Kementerian Perdagangan dan Industri Internasional juga mengatakan: “Manufaktur dan sektor jasa terkait manufaktur yang diizinkan untuk beroperasi adalah untuk memastikan gangguan minimal pada rantai pasokan suku cadang penting, komponen dan produk jadi.”

“Ini penting untuk mendukung kelanjutan operasi infrastruktur kritis dan garis depan seperti keamanan, sistem perawatan kesehatan, informasi dan komunikasi serta memastikan pasokan kebutuhan dasar yang memadai bagi rakyat,” demikian pernyataan kementerian.

Sebelumnya Kantor Perdana Menteri mengumumkan pada hari Jumat (28/5) bahwa Malaysia akan menerapkan lockdown total dari 1 Juni hingga 14 Juni.

Jumlah COVID-19 Malaysia terus melonjak, dengan rekor 9.020 kasus baru dan 98 kematian pada hari Sabtu (29/5). Pada Minggu (30/5), ada 6.999 kasus baru. Sejauh ini total ada lebih dari 560.000 kasus infeksi virus Corona di seluruh negeri jiran itu.

Diakui otoritas Malaysia, peningkatan kasus COVID-19 terjadi usai masa liburan Idul Fitri. Sejak 19 Mei, jumlah kasus baru harian terus berada di atas angka 6.000 kasus.