Khofifah Meminta Sekolah Bentuk Satgas Jelang Tatap Muka Juli

Pendidikan157 views

Inionline.id – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta sekolah membentuk Satgas Covid-19 terdiri atas guru dan murid. Langkah ini menyusul bakal kembali aktifnya pembelajaran tatap muka yang rencananya dimulai pada awal Juli 2021.

Selain itu Khofifah menginstruksikan agar seluruh guru di Jawa Timur 100 persen rampung menjalani vaksinasi virus corona. Hal ini seiring kebijakan pemerintah pusat yang menerbitkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri yang ditandatangani Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri pada 30 Maret 2021.

SKB tersebut berkaitan panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi Covid-19. Di dalamnya disebutkan bahwa pembelajaran tatap muka secara terbatas bisa dimulai pada Juli 2021, mulai dari jenjang PAUD, pendidikan dasar, pendidikan menengah, hingga perguruan tinggi.

Belajar tatap muka terbatas bakal dimulai setelah guru dan tenaga pendidikan disuntik vaksin Covid-19. Untuk memastikan pembelajaran tatap muka berjalan dengan aman, Khofifah pun berharap segala sesuatunya dipersiapkan. Salah satunya pembentukan Satgas Covid-19 di tiap sekolah.

“Satgas Covid-19 di masing-masing sekolah harus dipastikan clear,” kata Khofifah di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Senin (17/5).

Satgas, lanjut Khofifah, dianggap efektif untuk mengontrol dan mengawasi penerapan protokol kesehatan. Sebab menurutnya, jika tidak ada satgas maka guru pun akan kesulitan menertibkan disiplin protokol kesehatan.

“Kalau anggota satgasnya teman sebaya akan lebih mudah mengingatkan kedisiplinan menjalankan protokol kesehatan di sekolah,” ucapnya.

Khofifah menambahkan, Satgas Covid-19 itu nantinya bertugas menertibkan prokes, mengecek jadwal penyemprotan disinfektan, memastikan stok masker, dan sebagainya.

Selain pembentukan satgas, hal yang tak kalah penting yakni vaksinasi pada guru. Ia pun meminta Kepala Dinas Pendidikan Jatim untuk mengirim surat dan berkoordinasi dengan Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Jatim untuk pelaksanaan vaksinasi pada guru dan tenaga pendidik SMA, SMK, dan SLB agar dipastikan pada rampung 100 persen pada akhir Juni.

Karena itu data vaksinasi guru juga harus terus dimonitor. Sehingga diharapkan vaksinasi guru dan tenaga pendidik bisa selesai sebelum pembelajaran tatap muka berlangsung.

“Kami harus terus monitor berapa banyak guru yang sudah selesai divaksin, berapa yang baru divaksin sekali, berapa yang belum sama sekali. Termasuk di kabupaten/kota mana saja harus dimaksimalkan,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Khofifah kembali mengingatkan penyebaran Covid-19 masih berlangsung. Varian baru Covid-19 bahkan sudah ada yang masuk Jatim .

Karenanya menurut dia, pandemi Covid-19 perlu jadi perhatian bersama. “Mari semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan dengan ketat. Jangan sampai lengah. Para kepala sekolah dan guru harus dapat mengendalikan antara gas dan rem,” kata dia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Wahid Wahyudi mengatakan hingga kini 38 bupati/walikota sudah memberikan rekomendasi SMA, SMK dan SLB yang siap melangsungkan pembelajaran tatap muka.  Adapun para guru SMA, SMK dan SLB yang telah menjalani dua dosis vaksinasi Covid-19 menurutnya sebanyak 38 persen.

“Kami berharap kepada jajaran Dinkes Jatim pada Bulan Mei 2021 atau Juni 2021, tenaga pendidik dan guru 100 persen sudah divaksinasi 2 kali. Supaya pendidiknya sehat, psikologis masyarakat bisa menerima pembelajaran tatap muka dengan tenang. Sehingga rencana kami tatap muka pada awal tahun ajaran 2021/2022 yaitu pada 5 Juli 2021 dapat berjalan aman,” kata Wahid.