Iwan Suryawan Usulkan Fleksibilitas dan Pendampingan Bagi Program Kolecer Jawa Barat

Antar Daerah157 views

Bandung, Inionline.id – Program Kotak Literasi Cerdas (Kolecer) dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat wajib ditingkatkan agar masyarakat pedesaan pun bertambah minat bacanya. Hal tersebut disoroti oleh Komisi V DPRD Pemerintah Provinsi Jawa Barat supaya minat membaca tidak hanya diminati oleh kalangan elit saja.

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan mengatakan bahwa program yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca masyarakat ini harus mengikuti perkembangan tekhnologi saat ini, hal ini diutarakannya ketika meninjau Kantor Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

“Kolecer sebagai peningkat ide, it’s oke, tapi harus memenuhi kebutuhan masyarakat agar menjadi magnet dari tinjauan kami kemarin, Kolecer belum bisa menjadi magnet itu,” ujar Iwan, Rabu (05/05/2021).

Iwan menambahkan, kondisi terkini kolecer hanya tersedia di kantor kecamatan, masyarakat yang menunggu pelayanan bisa memanfaatkan fasilitas Kolecer tersebut.

“Ini juga tergantung isi bukunya, menarik atau tidak gitu, yang harus dijawab Pemprov Jabar justru tantangan zaman yang sedang menggilas buku dengan digital,” ungkap Iwan.

Menurut legislator asal Kota Bogor, kemasan Kolecer harus mengkombinasikan digital dengan konvensional karena di era ini, tuntutannya tidak harus buku dimana justru tekhnologi bisa membuat masyarakat lebih nyaman.

“Misal, di kelurahan ada perpustakaan keliling yang menarik, kalau untuk anak-anak tidak hanya menyiapkan buku tetapi menyiapkan juga pendongengnya atau pendamping yang memberikan penjelasan, harus ada yang seperti itu,” tukas Iwan.

Lebih lanjut, Iwan pun mengusulkan ditempat-tempat umum seperti di alun-alun disediakan fasilitas wifi gratis dan masyarakat bisa membaca buku digital disana namun disediakan juga pemandu supaya masyarakat bisa tetap terkontrol.

Sebelumnya, dalam meningkatkan minat baca masyarakat, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar berupaya dengan meluncurkan program Kolecer (Kotak Literasi Cerdas) dan Candil (Maca Dina Digital Library). Dalam “Kolecer” tersebut masyarakat dapat mengakses dan membaca buku melalui gawai.