Inionline.id – Seorang pejabat senior Hamas memprediksi gencatan senjata dengan Israel akan terwujud dalam ‘satu atau dua hari’ ke depan, yang akan mengakhiri pertempuran berdarah selama 11 hari terakhir.
Kamis (20/5/2021), pesawat-pesawat tempur Israel terus melancarkan serangan udara ke Gaza yang dikuasai Hamas, dan sebaliknya, militan di Gaza termasuk Hamas juga terus menembakkan lebih banyak roket ke wilayah Israel.
Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, pada Rabu (19/5) waktu setempat mendorong Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu, untuk melakukan deeskalasi agar gencatan senjata bisa diwujudkan.
“Saya pikir upaya yang sedang berlangsung terkait gencatan senjata akan berhasil,” tutur seorang pejabat politik senior Hamas, Moussa Abu Marzouk, dalam wawancara dengan televisi Lebanon, al-Mayadeen TV.
“Saya memperkirakan gencatan senjata akan dicapai dalam satu atau dua hari, dan gencatan senjata akan didasarkan pada kesepakatan bersama,” cetusnya.
Laporan televisi Al Jazeera yang berbasis di Qatar menyebut utusan perdamaian Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk Timur Tengah, Tor Wennesland, telah bertemu ketua Hamas, Ismail Haniyeh, di Qatar. Namun pertempuran antara Hamas dan Israel terus berlanjut.
Israel melancarkan lebih dari selusin serangan udara ke Gaza setelah tengah malam, termasuk dua serangan yang menghancurkan dua rumah di Gaza sebelah selatan. Paramedis setempat menyebut empat orang luka-luka akibat gempuran Israel di wilayah Khan Younis, Gaza bagian selatan.
Pada Rabu (19/5) tengah malam, militer Israel menyatakan telah menargetkan apa yang disebutnya sebagai ‘lokasi peluncuran roket multi-barrel dan kompleks pertahanan udara’ yang semuanya diyakini milik Hamas.
Sejak pertempuran pecah pada 10 Mei lalu, otoritas kesehatan Palestina menyebut sedikitnya 228 orang tewas akibat gempuran Israel di Gaza. Sementara otoritas Israel menyebut 12 warganya tewas akibat rentetan serangan roket dari militan di Gaza.