Di April 2021 Daya Beli Buruh Bangunan Turun

Ekonomi157 views

Inionline.id – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat daya beli buruh bangunan lesu pada April 2021. Kondisi ini tampak dari upah riil buruh bangunan turun sebesar 0,11 persen, dari Rp85.699 pada Maret 2021 menjadi Rp85.605 pada April.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan upah riil merupakan perbandingan upah nominal terhadap indeks harga konsumen perkotaan. Upah riil menggambarkan daya beli dari pendapatan/upah yang diterima buruh/pekerja.

Secara nominal, upah buruh bangunan bukan mandor naik tipis 0,02 persen, dari Rp90.971 menjadi Rp90.989. Namun, kenaikan upah nominal buruh bangunan tidak bisa mengimbangi tingkat inflasi pada April.

“Secara nominal boleh dibilang kenaikan hanya 0,02 persen, tapi karena pada April terjadi inflasi sebesar 0,13 persen, maka secara rill daya beli buruh bangunan turun tipis 0,11 persen,” ujarnya saat rilis data neraca perdagangan periode April 2021, Kamis (20/3).

Sebaliknya, daya beli buruh tani naik tipis pada April 2021. Tercatat, upah riil buruh tani naik 0,01 persen dari Rp52.461 menjadi Rp52.469. Sementara itu, upah nominal buruh tani juga bertambah 0,28 persen dari Rp56.470 menjadi Rp56.629.

“Upah buruh tani ini merupakan rata-rata upah buruh dari berbagai jenis pekerjaan, mulai dari menyiangi tanaman, menanam sampai dengan memanen, jadi merupakan rata-rata,” terangnya.

Serupa dengan buruh tani, daya beli tukang potong rambut juga naik sebesar 0,25 persen, dari Rp27.242 menjadi Rp27.310. Sementara itu, upah nominal mereka bertambah 0,38 persen, dari Rp28.917 menjadi Rp29.027.

Sedangkan, daya beli asisten rumah tangga tampak stagnan pada posisi Rp398.469 pada April 2021. Adapun upah nominal asisten rumah tangga bertambah 0,13 persen, dari Rp422.979 menjadi Rp423.529.