Bandung, Inionline.id – Banyaknya aset PT Jaswita yang terbengkalai di Jawa Barat otomatis menarik perhatian anggota Komisi III DPRD Jawa Barat, Asep Arwin Kotsara.
Menurut politisi PKS ini, berdasarkan laporan biro BUMD investasi, PT Jaswita di tahun 2020 memang termasuk dalam kategori sehat dengan bobot nilai 77.
“Cuma kita lihat banyak aset mereka yang terbengkalai dan baru wacana-wacana saja seperti, rencana PT Jaswita di daerah Lembang, kemudian aset di Pangalengan, kemudian aset di Cipanas-Cianjur,” ujar Asep, Kamis (29/04/2021).
Berangkat dari data-data tersebut, Asep Arwin Kotsara bersama Komisi III DPRD Jabar memberikan beberapa masukan bagi PT Jaswita agar kinerja mereka semakin baik kedepannya.
“Yang pertama, BUMD di Jawa Barat bisa saling terintegrasi, contoh seperti di BIJB Kertajati yang saat ini belum running sehingga masih minus hingga triliunan rupiah, dengan integrasi seperti Jaswita yang akan menangani umrah haji, hulu jabar yang akan menangani energi listriknya, lalu PT Jasa Sarana untuk infrastruktur, jadi konsepnya kolaborasi,” tukas Asep.
Secara pribadi, dirinya mengusulkan kepada PT Jaswita untuk memanggil konsultan dimana pada masa pandemi Covid-19 ini, aset-aset yang ada bisa diskala prioritaskan mana yang aset yang paling memilik nilai jual agar segera dicarikan investor agar bisa menerapkan sistem kerjasama.
Dengan skala prioritas yang bisa dilakukan PT Jaswita, hal tersebut dianggap tidak akan membebani APBD Jawa Barat.
“Investor yang tertarik dengan lokasi PT Jaswita tersebut harus disegerakan pembangunannya, melihat kondisi pandemi yang belum jelas kapan berakhirnya ini, kita perlu meyakinkan para investor dengan berbagai kemudahan,” pungkas Asep.
