Obrolan Jokowi-Ma’ruf dan Sinyal Reshuffle yang Semakin Kuat

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak bicara Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengenai perombakan kabinet. Kini sinyal reshuffle para menteri kian menguat.

Pertemuan Jokowi-Ma’ruf Amin itu diuangkap oleh juru bicara Wapres Ma’ruf Amin, Masduki Baidlowi. Hal itu diungkap Masduki setelah DPR menyetujui dibentuknya Kementerian Investasi dan penggabungan Kemendikbud dengan Kemenristek.

“Kalau terkait dengan soal apakah nanti ada reshuffle, tentu Wapres udah rembukan, diajak rembukan oleh presiden,” kata Masduki dalam konferensi pers secara daring, Senin (12/4/2021).

Masduki tidak merinci pembahasan mengenai reshuffle itu. Setelah semuanya terang, Masduki mengatakan, nantinya akan diungkap ke publik.

“Nanti akan ada pembicaraan spesifik antara presiden dan wapres dan kalau semuanya clear baru dibicarakan,” lanjutnya.

Perombakan kabinet ini disebut akan terjadi pekan ini. Hal itu dilontarkan oleh Tenaga ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin.

“Insyaallah kalau tidak ada aral melintang pekan-pekan ini. Karena kan Pak Jokowi itu kalau sudah ada satu keputusan kan tanggal 30 Maret kemarin kan surat dikirim ke DPR yang isinya itu rencana penggabungan Kemenristek ke dalam Kemendikbud, karena banyak tugas fungsi dan perannya Menristek itu dikerjakan BRIN. Jadi Kemendikbud dan Ristek serta pembentukan Kementerian Investasi,” kata Ali Mochtar Ngabalin saat dihubungi, Selasa (13/4).

Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi tidak lama dalam mengambil keputusan. Ngabalin yakin reshuffle kabinet itu akan terjadi dalam waktu dekat.

“Dari kebiasaan yang Bang Ali ikuti itu tidak lama. Presiden sangat independen, tidak ragu mengambil keputusan. Biasanya cepat. Bang Ali yakin dalam pekan ini beliau akan mengambil keputusan-keputusan penting itu,” jelas Ngabalin.

Ngabalin menegaskan Jokowi berhak melakukan reshuffle mengganti siapa pun pembantunya di kabinet. Meski demikian, Ngabalin enggan memerinci nama-nama menteri yang akan kena reshuffle.

“Kalau beliau dari beberapa kali melakukan evaluasi kemudian melihat kalau beliau mau geser sana geser sini itu kewenangan Bapak Presiden,” kata dia.