Air di Taiwan Dijatah karena Dilanda Kekeringan

Internasional357 views

Inionline.id – Lebih dari 1 juta rumah dan bisnis di kawasan industri Taiwan ditempatkan dalam sistem penjatahan air. Langkah ini diambil saat Taiwan tengah menghadapi kekeringan terburuk di wilayahnya dalam 56 tahun terakhir.

Selasa (6/4/2021), kekurangan air ini diperkirakan akan berdampak pada sektor manufaktur microchip yang water-intensive, saat terjadi kekurangan semikonduktor global yang menggerakkan segala sesuatu mulai dari mobil hingga iPhone dan komputer.

Perusahaan air negara sekarang memotong pasokan di wilayah Taichung, Miaoli dan distrik Changhua bagian utara selama dua hari dalam seminggu, dengan pemerintah memperingatkan untuk ‘bersiap menghadapi yang terburuk’.

Pada hari penjatahan air diterapkan, berbagai pembatasan juga diberlakukan termasuk tidak boleh ada perawatan dengan sampo di salon dan tidak ada pencucian mobil di pom bensin setempat.

Kekeringan melanda setelah tidak ada angin topan yang menerjang Taiwan sepanjang tahun lalu, yang merupakan pertama kalinya dalam 56 tahun terakhir.

Di kota Tainan, menurut Badan Sumber Daya Air, level ketinggian air di bendungan terbesar Tsengwen mencapai kurang dari 12 persen, sedangkan bendungan Baihe benar-benar kering.

Kekurangan air yang semakin memburuk ini berpotensi merusak rencana Taiwan untuk mengatasi kekurangan microship secara global yang dipicu oleh pandemi virus Corona (COVID-19), dengan meningkatkan produksi.

Pabrik chip berteknologi tinggi di Taiwan merupakan beberapa yang terbesar dan paling canggih di dunia, dan manufaktur mobil di Eropa dan Amerika telah menghubungi Taiwan untuk meminta bantuan.

Pembatasan lebih ketat yang diterapkan sejak Februari lalu membuat pabrik-pabrik dan zona-zona industri memangkas penggunaan air hingga 15 persen di beberapa wilayah di bagian tengah dan selatan Taiwan.

Wali Kota Taichung, Lu Shiow-yen, menyatakan bahwa pemerintah akan memprioritaskan pasokan air untuk sekolah-sekolah, pusat medis dan fasilitas kesejahteraan sosial.

“Jika tidak ada musim hujan atau topan yang datang, penjatahan air akan terus berlanjut atau diperluas, dan kita harus mengambil langkah-langkah responsif lebih lanjut,” tegas Lu dalam rapat pemerintah kota.

Taiwan diketahui terakhir kali menerapkan penjatahan air tahun 2015 hingga hujan deras yang dibawa sebuah topan meredakan kekeringan.