Vaksinasi Covid-19 Baru 2,03 Persen dari Target 181,5 Juta Warga

Headline, Nasional157 views

Inionline.id – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat sebanyak 3.696.059 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona (Covid-19). Jumlah itu baru 2,03 persen dari target vaksinasi sebanyak 181.554.465 penduduk Indonesia.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.295.615 orang telah selesai mendapat dua dosis suntikan vaksin Covid-19 Sinovac. Program vaksinasi pemerintah pertama kali dilakukan pada 13 Januari lalu. Kala itu Presiden Joko Widodo (Jokowi), sejumlah menteri, pejabat negara, dan tokoh masyarakat membuka program vaksinasi massal ini.

Pada tahap pertama, pemerintah menyasar sebanyak 1.468.764 tenaga kesehatan (nakes) di 34 provinsi Indonesia. Namun vaksinasi yang ditargetkan rampung pada akhir Februari itu belum terlaksana 100 persen.

Sampai hari ini, Jumat (12/3), vaksinasi tahap pertama tersebut baru menyasar 95,25 persen nakes di Indonesia.

Pemerintah kemudian membuka vaksinasi tahap kedua sejak 17 Februari. Pada tahap kedua, pemerintah membidik 17.327.169 petugas pelayanan publik dan 21.553.118 warga lanjut usia (lansia).

Berdasarkan data tersebut, sebanyak 1.767.209 petugas pelayanan publik atau 10,2 persen telah mendapat suntikan dosis pertama.

Petugas pelayanan publik yang mendapat suntikan dosis pertama yakni tenaga pendidik, tokoh agama, wakil rakyat, pejabat pemerintah dan aparatur sipil negara (ASN).

Kemudian petugas keamanan; petugas pariwisata, hotel, dan restoran; pelayan publik yang termasuk petugas Damkar, BPBD, BUMN, BUMD, BPJS, dan kepala perangkat desa. Selanjutnya, pekerja transportasi publik, atlet, hingga wartawan.

Sementara untuk lansia, program vaksinasi baru menyasar 2,44 persen alias 525.891 orang dari total target lansia yang mendapat suntikan vaksin Sinovac dosis pertama.

Target Jokowi

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta program vaksinasi Covid-19 di Indonesia bisa rampung dalam waktu satu tahun. Sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin readyviewed menargetkan vaksinasi baru selesai sekitar 15 bulan.

“Memang Pak Presiden mengharapkan itu 12 bulan, kami berencana sejak awal 15 bulan,” kata Budi, Jumat (8/1) lalu.

Kemenkes telah menetapkan timeline atau alur waktu vaksinasi di Indonesia. Vaksinasi tahap pertama berlangsung selama Januari-Februari yang menyasar tenaga kesehatan. Kemudian tahap kedua sepanjang Februari-April 2021 yang menyasar petugas pelayanan publik dan lansia.

Selanjutnya, tahap ketiga April 2021-Maret 2022 menyasar masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi.

Terakhir tahap keempat dengan waktu pelaksanaan April 2021-Maret 2022 menyasar masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin.

Budi optimistis pihaknya bisa memulai untuk melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap satu juta orang dalam sehari pada Juni 2021 mendatang. Target itu telah disesuaikan dengan rencana kedatangan beberapa merek vaksin sekitar 300 juta dosis vaksin dalam periode Juni-Desember 2021.

Sementara Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono menyatakan target vaksinasi Covid-19 selesai dalam satu tahun akan sulit dicapai. Untuk mencapai target tersebut, dibutuhkan jumlah suntikan vaksinasi 1 juta suntikan per hari.

“Memang sangat berat untuk mencapai 1 tahun karena mencapai 1 tahun ini artinya 1 juta suntikan per hari,” kata Dante dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana 2021 yang disiarkan di YouTube BNPB, Selasa (9/3).

Dante mengatakan pihaknya mengejar 1 juta suntikan vaksin per hari dengan melaksanakan vaksinasi masal. Pihaknya akan menggandeng beberapa stakeholder untuk mengejar target vaksinasi 1 juta per hari.

Sejauh ini vaksin Covid-19 yang baru digunakan adalah Sinovac dan produksi Biofarma. Beberapa hari lalu, sebanyak 1,1 juta dosis vaksin AstraZeneca telah tiba di Indonesia dan sudah mendapat izin darurat dari BPOM.