Tren Penurunan Covid-19 di Jawa Barat, Iwan Suryawan Ingatkan Tetap Jaga Protokol Kesehatan

Kesehatan057 views

Bogor, Inionline.id – Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil yang juga Gubernur Jabar mengatakan, jumlah kasus aktif COVID-19 tenaga kesehatan (nakes) di Jabar menurun sejak program vaksinasi berjalan.

Kondisi tersebut menunjukkan adanya kemungkinan antibodi vaksin COVID-19 sudah mulai terbentuk dan bekerja. Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– berharap vaksinasi COVID-19 berpengaruh terhadap munculnya imun tubuh nakes.

“Sebelum ada vaksinasi kasus COVID-19 nakes cenderung naik, tapi setelah dilakukan vaksinasi penularan terhadap nakes semakin turun. Mudah-mudahan ini karena kekebalan tubuh dari nakes yang sudah divaksin,” ucap Kang Emil di Mapolda Jabar, Kota Bandung, Senin (15/3/2021).

Berdasarkan data KPCEN per 12 Maret 2021 pukul 15:00 WIB, jumlah sasaran vaksinasi SDM Kesehatan di Jabar yakni 181.701 orang. Jumlah SDM Kesehatan yang sudah divaksin dosis 1 sebanyak 175.172 orang (96,41 persen) dan dosis 2 sebanyak 141.375 orang (77,81persen).

Selain itu, Kang Emil menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen mempercepat vaksinasi tahap II dengan sasaran lansia dan pelayan publik. Vaksinasi tahap II pun ditargetkan selesai akhir Juni 2021.

Untuk mewujudkan target tersebut, kata Kang Emil, pihaknya harus menyuntik vaksin COVID-19 kepada 150 ribu orang per hari. Gedung-gedung besar pun akan dimanfaatkan sebagai tempat pelayanan vaksinasi, termasuk Gedung Pakuan dan Gedung Sate.

“Kita harus menyuntik 150 ribu orang per hari dan ternyata Puskesmas tidak memadai untuk penyuntikan. Karena itu, kami butuh 40-an gedung besar untuk bisa memvaksin massal dua ribu orang per hari,” tuturnya.

Jumlah sasaran vaksinasi tahap II di Jabar sekitar 6,6 juta orang. Rinciannya, ada 4.403.984 lansia yang jadi target, sementara petugas publik mencapai 2.195.215 orang.

Menurut Kang Emil, percepatan vaksinasi perlu dilakukan. Selain untuk membentuk kekebalan kelompok, vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini memiliki kedaluwarsa selama enam bulan.

Menanggapi hal tersebut, anggota komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan mengapresiasi tren penurunan jumlah kasus aktif Covid-19 di Jawa Barat.

“Intinya betul bahwa tujuan utama vaksin itu adalah memberikan kekebalan kepada yang divaksinnya, tapi inikan berjalan untuk dua kali penyuntikan ya, untuk tahap pertama ini sudah dua kali jadi sudah terbentuk antibodi,” ungkap Iwan.

Akan tetapi, Iwan Suryawan pun tetap mengingatkan kepada masyarakat Jawa Barat agar tetap menjaga ketat protokol kesehatan dan jangan melanggarnya sama sekali.

“Karena virus ini, apapun kondisinya walaupun sudah ada yang divaksin dan belum divaksin, ini masih ada dilingkungan kita,” papar Iwan.

Menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kota Bogor ini, kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan akan menjadi sangat penting dalam menekan penyebaran Covid-19.

“Kepada masyarakat, kebutuhan untuk diberikan vaksin juga harus diberikan pemahaman, karena setelah divaksin ada waktu dan jarak artinya bukan berarti langsung aman, maka dari itu kita perkuat dengan protokol kesehatan baik yang sudah vaksin apalagi yang belum divaksin,” tutup Iwan.