Satgas Klaim Belum Ada Sindikat Vaksin Corona Palsu di Indonesia

Headline, Nasional057 views

Inionline.id – Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyatakan sejauh ini pihaknya belum menemukan sindikat atau pengedar vaksin Covid-19 palsu di Indonesia.

Wiku sekaligus menjamin bahwa vaksin corona yang saat ini telah tiba di Indonesia dan digunakan dalam program vaksinasi pemerintah terpantau aman. Sebab, mekanisme kedatangan vaksin yang dilakukan hingga saat ini masih melalui skema government to government (G to G).

“Sampai saat ini belum ditemukan sindikat vaksin di Indonesia, dan semua tahapan pengadaan vaksinasi dilakukan melalui skema G to G, sehingga keaslian vaksin tetap terjamin,” kata Wiku dalam Virtual International Media Briefing yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Senin (8/3).

Wiku mewanti-wanti masyarakat bahwa praktik pemalsuan vaksin merupakan perbuatan kriminal yang apabila dilakukan maka pelaku akan dijatuhi sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

Selain itu, lanjut Wiku, pemerintah juga akan terus mengedukasi dan berkoordinasi soal keaslian vaksin kepada para pelaksana vaksinasi gotong royong yang nantinya akan melibatkan sektor swasta dalam pengadaannya.

Pun sebelum mulai didistribusikan, Wiku menegaskan bila merek vaksin gotong royong yang akan digunakan di Indonesia masih harus melalui seleksi ketat di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), hingga aspek halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Nantinya jenis vaksin yang akan digunakan harus mendapat izin penggunaan dan nomor izin edar dari BPOM dan kehalalan vaksin dari MUI,” ujarnya.

Perihal vaksin palsu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Rusdi Hartono sebelumnya mengatakan bahwa pihaknya bakal membantu lembaga atau instansi terkait yang berwenang dalam proses vaksinasi.

Rusdi mengatakan Polri juga bakal menyoroti proses pelaksanaan vaksinasi tersebut, sehingga pengawasan bukan hanya dalam pengadaan vaksin tersebut. Pengawasan itu, kata dia, dilakukan agar tak ada pihak-pihak yang mengambil keuntungan saat melakukan program vaksinasi.

Adapun kekhawatiran itu muncul usai Interpol berhasil membongkar sindikat distributor vaksin palsu di pasar global China dan Afrika Selatan. Melalui pernyataan pada Rabu (3/3), Interpol berhasil membongkar gudang tempat sekitar 400 ampul atau setara 2.400 dosis vaksin corona palsu di sebuah gedung di Germiston, Gauteng, Afrika Selatan.

Sementara itu di China, Interpol juga berhasil mengidentifikasi jaringan yang menjual vaksin Covid-19 palsu. Aparat berhasil merazia gudang produksi, menyita lebih dari 3.000 dosis vaksin palsu, dan menahan sekitar 80 orang tersangka.