Membelot, Ratusan Polisi Myanmar Bergabung ke Kelompok Antikudeta

Internasional057 views

Inionline.id – Lebih dari 600 orang polisi bergabung dengan gerakan pembangkangan sipil (CDM) Myanmar untuk melawan rezim junta militer. Dari sejumlah wilayah, hanya Negara Bagian Rakhine yang melaporkan tidak ada aksi protes dari petugas.

Seperti dilansir dari kantor berita The Irrawaddy, Minggu (7/3/2021) jumlah polisi yang melakukan pengunduran diri meningkat tajam sejak terjadi kekerasan pada akhir Februari.

Menurut seorang petugas di Naypyitaw, Myanmar, polisi dari Departemen Investigasi Kriminal, Cabang Khusus, Polisi Keamanan Turis, Polisi Keamanan dan bagian pelatihan telah meninggalkan tugas mereka untuk melawan rezim militer.

Pada Kamis (4/3) ada lebih dari 500 polisi yang berpartisipasi dalam CDM, dan 100 lainnya bergabung dengan gerakan pada hari Jumat (5/3). Petugas itu mengatakan tidak ada protes polisi yang dilaporkan di Negara Bagian Rakhine.

Dia mengatakan, partisipasi Kepala Polisi Cabang Khusus Tin Min Tun dalam CDM berdampak besar di lingkungan polisi.

Dalam postingan Facebook-nya minggu lalu, Tin Min Tun menuliskan ‘Saya tidak lagi ingin mengabdi di bawah rezim militer. Saya telah bergabung dengan pegawai negeri yang berpartisipasi dalam CDM’.

Dia mengungkapkan rasa hormat kepada pengunjuk rasa yang lebih muda yang memimpin gerakan melawan rezim di Myanmar.

Seorang perwira senior polisi, yang tidak mau disebutkan namanya, mengatakan kepada The Irrawaddy kalau masih belum ada perintah untuk mengambil tindakan terhadap polisi yang telah bergabung dengan CDM.

“Para komandan hanya meminta untuk membawa mereka kembali, membujuk mereka untuk kembali ke tugas mereka dan menyelesaikan masalah mereka,” tuturnya.

Sumber kepolisian mengatakan tidak ada petugas yang bergabung dengan CDM yang kembali bekerja. Mereka juga tidak ditahan.

“Saya tidak tahan melihat banyak orang mengalami masalah sehingga beberapa orang bisa makmur. Saya memilih untuk pergi, berkata pada diri sendiri bahwa mereka setidaknya akan kehilangan seorang petugas untuk menekan pengunjuk rasa jika saya berhenti,” kata seorang polisi di Yangon yang bergabung dengan CDM.

Polisi yang berpartisipasi dalam CDM mengatakan mereka hanya akan menerima pemerintahan terpilih. Beberapa mengatakan mereka akan menawarkan layanan mereka jika Komite yang Mewakili Pyidaungsu Hluttaw, mewakili anggota terpilih Parlemen Persatuan dari Partai Liga Demokrasi Nasional (NLD) Myanmar, membentuk tentara untuk melawan rezim militer.

“Mayoritas petugas yang telah bergabung dengan CDM mengajukan pengunduran diri. Sementara beberapa hanya memberi tahu atasan mereka bahwa mereka bergabung dengan gerakan itu,” kata petugas di Naypyitaw, Myanmar.

Beberapa surat pengunduran diri mengatakan mereka tidak memiliki keinginan untuk melaksanakan perintah dewan militer dan mengundurkan diri untuk berdiri bersama rakyat.

Reuters melaporkan pada hari Kamis (4/3) bahwa setidaknya 19 petugas telah melarikan diri ke Mizoram di India melalui Negara Bagian Chin dan meminta suaka politik.

Beberapa petugas yang melakukan mogok kerja sudah memiliki pengalaman bertahun-tahun dan telah memenangkan penghargaan kinerja yang luar biasa.