Kenali Gejala Berhentinya Napas saat Tidur yang Bisa Terjadi pada Anak

Kesehatan257 views

Inionline.id – Terdapat berbagai jenis gangguan tidur yang bisa terjadi pada orangtua dan anak. Salah satu hal ini adalah OSA atau Obstructive Sleep Apnea yang bisa mengakibatkan henti napas.

Dr. dr. Fauziah Fardizza, Sp.THT-KL(K) Staff Departemen divisi THT Laring Faring RSCM, mengatakan OSA pada anak beragam bentuknya. Misalnya, tertidur dengan posisi tidak biasa, bernapas lewat mulut, mendengkur, sesak napas ketika tidur, berhenti napas, atau gelisah ketika tidur.

Dampak dari OSA yang dirasakan, anak menjadi mengantuk atau hiperaktif. Bahkan beberapa anak menjadi lebih suka marah-marah, mengamuk, mudah kesal, mengalami penurunan kualitas belajar di kelas, mengompol, atau mengalami tekanan darah tinggi.

Penting bagi orang tua untuk mengetahui penyebab OSA pada anak. Hal ini dimaksudkan agar OSA dapat diantisipasi atau apabila sudah dialami dapat segera ditangani sehingga tidak terjadi komplikasi.

“Penyebab yang paling sering ditemui adalah mouth breather (bernapas lewat mulut), gangguan pada amandel dan tonsil. Komplikasi OSA menyebabkan gagal tumbuh pada anak. Karena setiap malam ketika tertidur, anak seperti orang yang sedang berlari, jantungnya berdebar dan napasnya terengah-engah,” ujar dokter Fauziah, di acara Webinar Awam: World Sleep Day – Edukasi Tidur beberapa waktu lalu.

Tidur dengan keadaan tersebut juga dapat mengganggu proses perbaikan sel ketika terlelap. Kemudian, imunitas yang seharusnya meningkat justru malah terganggu. Hormon-hormon yang mengatur kardiovaskular juga meningkat dan terganggu.

Kenali Gejala OSA pada Anak

Gejala OSA berbeda ketika malam dan siang hari. Di malam hari, gejala OSA yang dapat dilihat seperti mendengkur, adanya gerakan dada dan perut yang tidak biasa, terdapat cekungan di bawah leher atau dada, terlihat berhenti bernapas, kesulitan bernapas ketika tidur, tidur yang gelisah, atau mengompol.

Pasa siang hari, gejala OSA pada anak juga bisa berbeda untuk dikenali. Salah satu hal yang bisa dikenali adalah terjadinya hidung terseumbat dan bernapas melalui mulut.