Hasil Uji Coba Terbaru AS: Vaksin AstraZeneca Efektif 76% Lawan Covid-19

Berita157 views

Inionline.id – AstraZeneca mengungkapkan pada Kamis (25/3) waktu setempat bahwa vaksin virus Corona (COVID-19) buatannya efektif 76 persen dalam mencegah penyakit COVID-19 bergejala. Angka ini didasarkan pada hasil analisis terbaru pada uji coba utama yang dilakukan Amerika Serikat (AS).

Kamis (25/3/2021), otoritas kesehatan AS pada awal pekan ini menegur pihak AstraZeneca secara terbuka karena menggunakan ‘informasi lama’ saat menghitung bahwa vaksin buatannya efektif 79 persen.

Analisis ini menandai kemunduran baru bagi vaksin yang sebelumnya dipuji sebagai tonggak dalam peperangan melawan pandemi Corona. Beberapa waktu terakhir, AstraZeneca diselimuti pertanyaan soal keefektifan dan efek samping vaksin buatannya.

Ditegaskan pihak AstraZeneca pada Kamis (25/3) waktu setempat bahwa vaksin yang dikembangkan bersama Oxford University ini 100 persen efektif melawan bentuk penyakit parah atau kritis. Disebutkan juga bahwa vaksin ini menunjukkan efikasi 85 persen terhadap orang-orang berusia 65 tahun ke atas.

Data uji coba terbaru, yang belum dikaji oleh peneliti independen atau regulator obat-obatan, didasarkan pada 190 kasus infeksi dan 32.449 partisipan di AS, Chile dan Peru. Sementara data awal sementara didasarkan pada 141 kasus infeksi hingga 17 Februari.

Angka efikasi vaksin AstraZeneca yang mencapai 76 persen ini tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan vaksin Corona buatan Pfizer-BioNTech dan Moderna yang dilaporkan memiliki efikasi 95 persen.

Kendati demikian, vaksin AstraZeneca tetap dipandang penting dalam mengatasi penyebaran Corona di seluruh dunia. Tidak hanya karena terbatasnya pasokan vaksin saat ini, tapi juga karena vaksin AstraZeneca lebih mudah dan lebih mudah untuk diangkut dibanding vaksin merek lainnya.

Sejauh ini, sudah lebih dari 70 negara yang memberikan izin pemasaran bersyarat dan penggunaan darurat bagi vaksin AstraZeneca.

Vaksin AstraZeneca menghadapi banyak pertanyaan sejak akhir tahun lalu, saat data yang dirilis dari uji coba sebelumnya memiliki dua angka efikasi berbeda sebagai akibat dari kesalahan dosis.

Bulan ini, belasan negara menangguhkan penggunaan vaksin AstraZeneca setelah muncul laporan adanya kasus pembekuan darah yang langkah pada sejumlah kecil orang.

Pekan lalu, regulator obat-obatan Uni Eropa menyatakan vaksin AstraZeneca aman untuk digunakan, namun beberapa negara Eropa masih skeptis soal keamanannya.