Bintan membuka Pintu untuk Wisatawan Singapura Mulai 21 April

Ekonomi057 views

Inionline.id – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno memastikan Kepulauan Riau siap dibuka kembali pada 21 April mendatang melalui safe travel corridor untuk wisatawan asal Singapura.

Sandiaga menyebut nantinya akan ada dua zona yang akan disiapkan, yaitu Nongsa dan Bintan Lagoi.

Kedua zona akan dibuka lewat pintu masuk utama dengan orbitasi 20 kilometer (Km) dari Singapura dengan waktu tempuh 40 hingga 60 menit khusus ke Batam dan Bintan.

Lalu, dari akses langsung (direct access), terdapat rute yang menghubungkan dari pelabuhan ferry Singapura menuju Pelabuhan Nongsapura di Batam dan Bandar Bintan Telani di Lagoi Bintan.

“Saya sudah mencoba semua rute dan ini bisa segera kita persiapkan untuk pembukaan safe travel corridor dengan Singapura,” imbuh dia dikutip dari rilis, Senin (22/3).

Sandiaga memastikan baik Nongsa dan Bintan Lagoi memiliki aksesibilitas, amenitas, dan atraksi yang lengkap dan penerapan protokol CHSE (Cleanliness, Health, Safety, and Environment Sustainability).

Untuk wisatawan asing yang nantinya masuk ke dua zona tersebut, diharapkan melakukan test PCR terlebih dahulu. Lalu, pada saat kedatangan wisatawan akan melalui proses testing GeNose.

“Setelah itu akan ada aplikasi dimana kita bukan hanya bisa men-trace, tapi juga men-tracking movement wisatawan,” ujarnya.

Dalam kesempatan sama, ia menjelaskan akibat pandemi terjadi penurunan pada industri akomodasi serta makanan dan minuman (mamin) hingga minus 41,01 persen.

Harap maklum, kunjungan wisatawan mancanegara ke Kepri pada 2020 terkontraksi hingga minus 85,6 persen.

Oleh karena itu, ia mendorong Pemprov Kepri untuk mempersiapkan paket-paket wisata menarik jelang pembukaan safe travel corridor.

Adapun kebijakan pemberian akses bebas visa kunjungan dan visa kunjungan bagi WNA masih dalam proses konsolidasi dengan Kementerian Hukum dan HAM.

Dia berharap Kemenkumham dapat segera memberikan akses tersebut untuk keperluan pilot project safe travel corridor.

“Kita harapkan bisa bergerak cepat untuk menyiapkan safety travel corridor, terutama dari segi pengetatan kepatuhan terhadap protokol kesehatan yang ketat dan disiplin, 3M, 3T, dan vaksinasi,” pungkasnya.