Wagub Jabar Menyebut Banjir Subang Akibat Penambangan Ilegal

Inionline.id – Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum menyatakan faktor penyebab bencana di Jabar termasuk banjir di Subang akibat kerusakan lingkungan imbas penambangan ilegal.

readyviewed Sebelumnya, banjirmelanda Kabupaten Subang dan Kabupaten Indramayu pada Minggu (7/2) pekan lalu. Ribuan rumah terendam dan puluhan ribu warga mengungsi akibat banjir luapan sungai di kawasan tersebut.

“Setelah kami meneliti, ternyata di aliran sungai dan hulu sungai, di wilayah Sumedang, ditemukan adanya penambangan liar di wilayah Cimalaka,” ujar Uu saat mendampingi Wakil Presiden Ma’ruf Amin meninjau korban banjir di Kabupaten Subang dan Karawang, Sabtu (13/2).

Uu menyatakan, pemerintah Jabar intens melakukan sidak dan menutup penambangan-penambangan ilegal.

Banjir Subang sendiri menurut Uu terjadi akibat tingginya curah air yang mengalir ke Subang yang berasal dari Kabupaten Majalengka, Sumedang, dan Garut. Debit air yang tinggi ini lantas mengakibatkan saluran air jebol.

Uu mengatakan, Provinsi Jabar merupakan daerah rawan bencana. Semua jenis kebencanaan, mulai dari banjir, longsor, gempa bumi, sampai tsunami, berpotensi terjadi di Jabar.

“Provinsi Jabar risiko tinggi (bencana), setiap tahun selalu ada bencana, baik bencana alam dan non alam,” ujarnya.

Dalam menangani bencana, Uu menyatakan Pemprov Jabar selalu berkoordinasi dan berkolaborasi dengan banyak pihak. Salah satunya pemerintah kabupaten/kota.

“Dengan sigap, Gubernur Jabar memberikan instruksi dan tindakan yang diperlukan dalam setiap penanganan bencana,” ucapnya.

Dalam catatan Pemkab Subang, kecamatan yang terdampak bencana banjir di wilayah Subang ada 21 kecamatan dengan jumlah pengungsi sebanyak 38.683 orang. Selain itu, banjir mengakibatkan korban jiwa lima orang dan perkiraan total kerugian Rp7,851 miliar.