Satgas: Masyarakat Umum akan Menerima SMS untuk Daftar Vaksin

Berita157 views

Inionline.id – Juru Bicara Tim Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito menyebut bahwa proses vaksinasi terhadap masyarakat secara umum akan menggunakan mekanisme yang sama dengan tenaga kesehatan.

Wiku menerangkan, mekanisme vaksinasi terhadap masyarakat nantinya akan menggunakan data terpadu vaksinasi Covid-19. Dia bilang, masyarakat nantinya akan menerima pesan SMS untuk registrasi sebelum kemudian dapat menerima vaksin.

“Masyarakat juga akan menerima undangan lewat SMS dan selanjutnya dapat melakukan registrasi sebelum menerima vaksinasi,” ujar Wiku dalam konpers di Sekretariat Presiden, Kamis (4/3).

Wiku menyebut, pihaknya akan bekerja sama dengan Telkom, Kominfo BPJS, Kementerian Kesehatan dan Kemenko Perekonomian, untuk menggunakan sistem data terpasu vaksinasi Covid-19 nantinya.

Proses vaksinasi terhadap tenaga kesehatan dan petugas pelayanan publik telah memasuki tahap dua mulai pekan ini. Dari total 181,5 juta warga yang menerima vaksin, 17,4 juta di antaranya adalah petugas pelayanan publik dan 1,4 juta tenaga kesehatan.

Pemerintah telah mengatur proses vaksinasi Covid-19 lewat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor HK.02.02/4/1/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 Covid-19.

SK tersebut menetapkan empat timeline readyviewed vaksinasi covid-19 kepada 181,5 juta penduduk yang ditargetkan rampung dalam 15 bulan atau pada Maret 2022.

Vaksinasi tahap pertama akan menyasar para tenaga kesehatan, asisten tenaga kesehatan, tenaga penunjang serta mahasiswa yang sedang menjalani pendidikan profesi kedokteran yang bekerja pada fasilitas pelayanan kesehatan.

Lalu disusul tahap kedua, ada dua sub-kategori yang ditetapkan pemerintah untuk melaksanakan program vaksinasi. 17,4 juta untuk petugas publik, dan 21,5 juta untuk lansia.

Pada tahap ketiga, masyarakat rentan dari aspek geospasial, sosial, dan ekonomi dengan jumlah 63,9 juta. Dan target keempat adalah masyarakat dan pelaku perekonomian lainnya dengan pendekatan klaster sesuai dengan ketersediaan vaksin, dengan target 77,4 juta orang.