Kemendag Membidik Ekspor Teh, Kopi dan Kakao ke Inggris

Ekonomi257 views

Inionline.id – Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan Kasan Muhri melihat potensi ekspor teh, kopi, dan kakao ke Inggris pascabrexit (post-brexit). Terutama, setelah lockdown dihapuskan nantinya.

Bercermin dari data tahun lalu, terjadi kenaikan sebesar 6,24 persen untuk ekspor kopi, teh, dan rempah Indonesia secara global, yakni dari US$1,62 miliar menjadi US$1,72 miliar.

Walau konsumsi ketiga komoditas tersebut tinggi di Inggris, namun sayangnya Indonesia belum mampu menjadi eksportir yang menjanjikan.

Dari total ekspor andalan Indonesia ke Inggris, kopi hanya berkontribusi sebesar 3,1 persen dari total ekspor. Lalu teh hanya 0,09 persen dan kakao cuma 0,0004 persen.

“Ketiga produk yang dibahas ini merupakan tren selama corona, jadi sektor yang mengalami peningkatan. Oleh karena itu, khusus para pelaku usaha bisa memanfaatkan pasar London,” katanya pada webinar bertajuk Strategi Peningkatan Perdagangan Produk Kopi, Teh, dan Kakao ke Pasar Inggris pada Kamis (18/2).

Untuk kopi, Indonesia pada 2019 hanya mampu merebut 2,45 persen dari total kopi yang diekspor dunia ke Inggris atau setara US$25,86 juta. Jauh dari Vietnam yang memiliki 10,91 persen pangsa kopi Inggris dan menduduki peringat ke empat, Indonesia berada di posisi 11.

Sementara untuk teh, Indonesia hanya menduduki posisi ke-20 dengan nilai ekspor sebesar US$1,88 juta atau 0,53 persen dari total pemasok teh ke Inggris.

Kasan menyebut salah satu tantangan yang dihadapi Indonesia adalah belum adanya perjanjian dagang (trade deals) kedua negara. Hal ini berbeda dengan  Vietnam yang sudah memiliki perjanjian dagang dengan Inggris sejak 31 Desember 2020.

“Akan ada pelonggaran lockdown yang akan jadi kesempatan bagi teman-teman pelaku usaha,” pungkasnya.