Inionline.id – Lahan minimalis tak menjadi halangan untuk membangun rumah. Contohnya H House rumah yang berdiri di atas lahan 48 meter persegi di Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Pemilik rumah, Sabdono Hadi, menceritakan awal mula membangun rumah tersebut.
“Jadi saya waktu bujang gaji standar aja sih cuma pengeluaran dikit, jadi duitnya ditabung, terus orang tua dah nanya kapan nikah kapan nikah, tapi disyaratin kalau mau nikah harus punya rumah ya, jadi uang tabungan tadi buat beli tanah dulu,” ujar Sabdono kepada detikcom, Sabtu (20/2/2021).
Namun, tanah yang dibelinya saat itu bukan tanah rumah yang ditempatinya sekarang melainkan tanah lain untuk dijual kembali. Saat harga tanah melonjak tinggi di tahun 2014, ia menjual tanah tadi dengan harga lebih tinggi.
Lalu, membeli tanah lainnya dan menjualnya lagi dengan harga yang lebih tinggi, sampai modal yang diinginkan terkumpul. Setahun setelah menikah, akhirnya modal sekitar Rp 500 juta terkumpul.
Kemudian, dia mencari rumah bekas tua harga miring di luar perumahan. Sambil melakukan survei terhadap rumah-rumah bekas yang akan dibeli.
“Sudah berkali-kali kita survei sana sini akhirnya nemu yang ini,” kata Sabdono.
Saat itu, Sabdono langsung sepakat berkonsultasi dengan arsitek untuk membangun hunian idaman sesuai dengan lahan yang dibeli dan sesuai bujet
Menurut keduanya jauh lebih murah dan hemat waktu bila berkonsultasi dengan arsitek daripada tidak.
“Ia setelah konsultasi, kira-kira 3 hari desain-nya selesai langsung bangun dan hasilnya sesuai dengan selera kita,” timpalnya.
Menyesuaikan dengan kondisi rumah, Sabdono dan istri meminimalisir barang-barang di dalam rumah.
“Awal pindah barang kita banyak banget sebenarnya, akhirnya kita decluttering lagi barang-barang, jadi hanya punya barang-barang yang kita butuhkan saja di rumah,” terang Novi, istri Sabdono.
