Buntut Panjang Masalah Sistem Zonasi Sekolah, Iwan Suryawan Usulkan Sekolah Terintegrasi di Sukatani Cirebon

Pendidikan157 views

Cirebon, Inionline.Id – Pimpinan dan anggota komisi V DPRD Jawa Barat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (11/02/2021).

Dalam forum rapat tersebut, masyarakat Kecamatan Sukatani, Kabupaten Cirebon menginginkan adanya SMA negeri baru didaerahnya karena akibat sistem zonasi yang saat ini berlaku, maka masyarakat sekitar kesulitan menyekolahkan anaknya di sekolah negeri yang bagus.

Menurut anggota komisi V DPRD Jawa Barat, Iwan Suryawan, aspirasi akan kebutuhan SMA negeri baru di wilayah Kabupaten Cirebon ini cukup banyak.

“Akibat sistem zonasi ini banyak masyarakat atau siswa yang tidak tertampung di SMA negeri, jadi ada keinginan yang besar dari masyarakat di Kecamatannya dibangun SMA negeri,” ungkap Iwan.

Kemudian, mantan wakil ketua DPRD Kota Bogor ini pun menambahkan bahwa untuk mengakomodir hal ini harus berhubungan dengan fasilitas yang ada di daerah tersebut semisal keberadaan tanah dan lain-lainnya.

“Kalau untuk membangun tahun ini tidak mungkin karena anggarannya sudah selesai untuk 2021, tapi saya sampaikan substansinya masyarakat ingin ada sekolah negeri, Dinas Pendidikan provinsi menawarkan adanya sekolah terintegrasi, jadi sekolah ini nanti diikutkan dengan STM negeri yang ada disitu nanti diintegrasikan dengan SMAnya, ini kondisinya kalau masyarakat ingin buru-buru ditahun ajaran baru 2021-2022 ini ada sekolah yang diberlakukan,” tutur Iwan.

Lebih lanjut, sambil sekolah terintegrasi ini berjalan, pengajuan untuk membangun unit sekolah baru (usb) itu diajukan ke APBD Provinsi Jawa Barat yang sebelumnya disiapkan aspek-aspek legalitas seperti lahan tanahnya, dan lain-lain secara pararel.

“Kalau menunggu membangung, nanti lama, kalau masyarakat mengingikan sekolah negeri, sudah ambil alternatif awal dulu adalah sekolah terintegrasi, jadi substansinya dulu yang kita ambil bahwa anak-anak disana bisa sekolah di SMA negeri walaupun didalam sekolah terintegrasi,” pungkas Iwan.