Anomali Sektor Properti, Digerogoti Pandemi Harga Rumah Turun

Inionline.id – Pandemi COVID-19 yang hingga kini belum sirna masih menjadi tantangan berat bagi sektor properti. Kondisi ini tak hanya membuat permintaan akan hunian menurun, tapi juga dari sisi harga rumah ikut terseret turun.

Penurunan harga properti menjadi anomali baru di sektor ini. Hal itu terlihat dari data indeks harga dan suplai properti properti yang dirilis Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021. Rilis ini disusun berdasarkan data harga, suplai dan pencarian properti sepanjang Q4 2020 serta dibandingkan dengan kuartal dan tahun sebelumnya.

Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan bahwa data Rumah.com Indonesia Property Market Index Q1 2021 menunjukkan terjadinya penurunan harga properti, kenaikan suplai, dan turunnya permintaan secara nasional pada Q4 2020 kemarin. Menurut Marine, indeks properti pada kuartal IV-2020 memang tidak terlihat menggembirakan. Namun, pelaku properti masih bisa merasa optimistis jika melihat dinamika Rumah.com Indonesia Property Market Index dari sisi siklus properti.

“Selain kondisi tersebut, tren properti di sejumlah wilayah favorit masih tetap terjaga. Jawa Barat dan Banten tetap menunjukkan kenaikan harga properti, terutama di Depok, Bekasi, Cikarang serta Tangerang. Hal lain yang dapat menjaga optimisme pasar properti di 2021 adalah masih tingginya pencarian properti secara tahunan,” jelasnya, Selasa (16/2/2021).

Data Rumah.com Indonesia Property Market Index (RIPMI) ini merupakan hasil analisis dari 400.000 listing properti dijual dan disewa dari seluruh Indonesia, dengan lebih dari 17 juta halaman yang dikunjungi setiap bulan dan diakses oleh lebih dari 5,5 juta pencari properti setiap bulannya.

Rumah.com Indonesia Property Market Index – Harga (RIPMI-H) pada kuartal IV-2020 berada pada angka 110,7, turun 0,5% dibanding kuartal III-2020. Menurut Marine biasanya di kuartal IV setiap tahunnya memang harga properti tidak meningkat, namun baru kali ini terjadi penurunan harga.

“Kuartal genap, khususnya Q4 dari tahun ke tahun memang selalu menunjukkan perlambatan kenaikan harga dan pencarian, namun baru kali ini terjadi penurunan harga baik secara kuartal dan tahunan sehingga low season ini lebih terasa di tengah pandemi yang masih berlangsung. Secara tahunan, indeks ini mengalami penurunan yang lebih besar jika dibandingkan indeks pada Q4 2019 (year-on-year), yakni sebesar 1,3%.” jelas Marine.

Penurunan indeks harga properti lebih terlihat di sektor apartemen. RIPMI-H untuk apartemen berada pada angka 112,5 pada kuartal IV-2020, turun 0,3% dibandingkan kuartal III-2020 dan 2,5% dibandingkan kuartal IV-2019. Sementara itu, RIPMI-H untuk rumah tapak berada pada angka 115,6 pada kuartal IV-2020, turun sebesar 0,4% dibanding kuartal sebelumnya namun secara tahunan masih tercatat naik sebesar 0,3%.