Wamen BUMN Menyebut SWF Tak Janjikan Imbal Hasil Pasti Investasi

Ekonomi157 views

Inionline.id – Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo (Tiko) mengatakan Lembaga Pengelola Investasi (LPI) atau Sovereign Wealth Fund (SWF) tidak menjanjikan imbal hasil (return) pasti bagi investor yang masuk dalam proyek mega dana abadi itu.

Berbeda dengan instrumen investasi berimbal hasil pasti seperti obligasi, Tiko menyebut investor SWF berbagi hasil dengan pemerintah. Pasalnya, mereka berinvestasi sekaligus bekerja sama untuk meningkatkan nilai aset yang diinvestasikan.

Misalnya investasi di jalan tol, Tiko mengatakan meski pemerintah memiliki proyeksi nilai untung tahunan namun keuntungan tidak bisa dijanjikan. Dalam keadaan tertentu, pandemi misalnya, proyeksi bisa saja meleset dari perkiraan awal.

“Tidak ada yang dijanjikan karena mereka investasi di aset, tergantung asetnya, misal jalan tol mungkin return 17 persen, di bandara bisa sampai 17-20 persen tapi kan ini tergantung kemampuan untuk mengoptimalisasi operasi juga. Jadi bukan berarti ini guaranteed return, enggak,” jelasnya pada acara Business Talk Kompas TV, Selasa (26/1) malam.

Ia menambahkan bahwa investasi di SWF ini bersifat investasi jangka panjang, untung yang didapat pun diberikan ketika aset telah menghasilkan valuasi tertentu. Keuntungan, kata dia, diberikan saat investor telah menyelesaikan jangka investasi dan bagi hasil diberikan saat mereka keluar dari SWF.

Dia mencontohkan untuk investasi di pelabuhan Indonesia. Misalnya target adalah meningkatkan kapasitas dari 60 juta pengguna menjadi 100 juta per tahun, maka digelontorkan dana untuk mencapai target tersebut.

Kemudian, ketika target telah dicapai dalam periode tertentu dan investor melepas saham, pelabuhan telah bervaluasi lebih tinggi dari saat dilakukan pembelian. Ini yang dimaksudnya keuntungan bekerja sama di SWF.

“Mereka harus investasi dulu untuk meningkatkan kapasitas dan sebagainya, setelah penumpang growing 10 tahun dan mereka lepas lagi sahamnya, ini return yang didapat dari hasil kerja keras,” tutupnya.