Peta Jalan Pendidikan Harus Mampu Mengkontrol Penerapan Kurikulum

Pendidikan157 views

Inionline.id – Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberikan keleluasaan kepada sekolah dalam menentukan kurikulum dalam masa pandemi. Artinya, para guru  dapat membuat kurikulum sendiri untuk mata pelajaran yang diampunya.

Sekretaris Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) PP Muhammadiyah Alpha Amirrachman mengatakan hal itu justru membuatnya khawatir. Pasalnya, saat ini ideologi yang berbahaya bisa masuk dengan mudah.

“Saya kira perlu kehati-hatian dalam memberikan kemerdekaan untuk membuat kurikulum sendiri, saya kira hal ini berbahaya,” kata Alpha dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi X DPR, secara virtual, Selasa 12 Januari 2021.

Menurutnya, bisa saja ada guru yang menyelipkan ideologi selain Pancasila. Kemungkinan itu, kata dia, bisa terjadi manakala sekolah ‘merdeka’ dalam membuat kurikulum mandiri.
Ia menyarankan Kemendikbud terus mengawasi implementasi kurikulum. Salah satu alat pengawasannya ialah dengan peta jalan pendidikan Nasional 2020-2035. Peta jalan itu kata Alpha harus diperjelas. Utamanya, sejauh mana ruang guru untuk bisa bermanuver di kurikulum.

“Bagi seorang guru untuk membuat kurikulum yang dimaksud dan bagaimana peran pemerintah pusat dalam menyiapkan kurikulum nasional yang inklusif, integratif dan berasaskan Pancasila,” jelasnya.

Selain itu, perlu dikaji juga secara mendalam terkait sosialisasi dan simulasi sistem pendidikan saat ini. Di mana guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan silabus dan RPP (rencana pelaksanaan pembelajaran).

“Salah satu kebijakan Merdeka Belajar yang berjalan adalah RPP satu lembar, guru-guru itu udah terbiasa terdikte panduan Kemendikbud, sekarang mereka bingung saat diberikan kebebasan untuk menulis RPP. Ini merefleksikan rendahnya kredibilitas guru yang berjalan selama ini, artinya peningkatan kompetensi guru harus lebih masif dan kreatif,” pungkas Alpha.