Penjualan Makanan dan Minuman Kemasan Anjlok Hingga 40 Persen

Ekonomi857 views

Inionline.id – Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) mencatat penjualan produk makanan dan minuman (mamin) dalam kemasan anjlok hingga 40 persen di era pembatasan sosial di tengah pandemi covid-19.

Wakil Ketua Umum Bidang Kebijakan Publik Gapmmi Rachmat Hidayat menyebut anjloknya penjualan disebabkan karena jumlah konsumen yang melakukan aktivitas di luar rumah menurun.

Ia mencontohkan air minum dalam kemasan (AMDK) yang masuk dalam kategori barang tidak mendesak (leisure) turun sebesar 40 persen.

“Produk-produk kami yang sifatnya leisure, yang dikonsumsi di luar rumah turunnya 40 persen lebih,” ungkapnya pada webinar CORE Indonesia secara daring, Rabu (20/1).

Sebaliknya, ia membeberkan bahwa produk mamin pendukung dapur, seperti bumbu masak, tepung, hingga minyak goreng mengalami kenaikan.

Sama seperti mie instan, biskuit, dan makanan penunjang kesehatan, Gapmmi mencatat terjadi peningkatan. Sayangnya, ia tak merinci berapa besar kenaikan yang terjadi.

Dia menyebut hal ini juga disebabkan oleh pergeseran kebiasaan masyarakat. Selain itu, berubahnya pola pikir (mindset) konsumen juga ikut memengaruhi pergeseran segmen penjualan mamin di era pandemi.

Rachmat menilai akibat pandemi covid-19, masyarakat cenderung tak lagi mengikuti tren, melainkan mementingkan ketersediaan, higienitas, dan keterjangkauan harga.

Di kesempatan sama, ia turut membeberkan kinerja sektor mamin pada 2020 lalu. Meski melambat, namun pihaknya mencatatkan pertumbuhan sepanjang kuartal I-III 2020.

Pada kuartal pertama, pertumbuhan dilaporkan sebesar 3,94 persen dibandingkan kuartal sama tahun sebelumnya. Lalu, pada kuartal II hanya bertumbuh sebesar 0,22 persen dengan perbandingan sama.

“Alhamdulillah pertumbuhan mamin masih positif, kuartal III 2020 tumbuh 0,66 persen dan perkiraan kami ditutup tahun lalu diperkirakan positif 1 persen,” tandasnya.